Jakarta, CNN Indonesia --
Anak pejabat intelijen Arab Saudi Hissah Al-Muzaini mengaku pihak istana pernah membujuknya untuk pergi ke konsulat Istanbul, tempat terbunuhnya Jamal Khashoggi. Bujukan ini dilakukan untuk mengancam Muzaini dan keluarganya.
"Saya beruntung saya tidak pergi atau anak-anak saya tidak akan memiliki ibu dan ayah. Kami menjalani mimpi buruk dalam kehidupan nyata selama empat tahun terakhir," kata Muzaini pada Rabu (27/10), dikutip dari CNN.
"Bayangkan dirimu, ayahmu menjadi sasaran regu pembunuh, saudara-saudaramu (telah) dipenjara dan dituduh melakukan hal-hal yang tidak pernah mereka lakukan. Suamimu dipenjara, diculik, dan kemudian disiksa," tambah Muzaini lagi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suami Muzaini, Salem, ditangkap pada tahun lalu. Muzaini juga bercerita bahwa suaminya dipaksa untuk menandatangani persetujuan pelepasan seluruh asetnya demi kebebasan. Walaupun demikian, penandatanganan ini dilakukan di bawah penyiksaan.
"Kami hidup dalam ketakutan. Kami harus waspada. Kami tidak merasa aman. Saya tidak tahu bagaimana kami bisa merasa aman kalau orang-orang memburu keluarga kami, mengirimkan tim pembunuh, dan membunuh orang-orang di kedutaan dan konsulat," cerita Muzaini.
Gugatan keluarga Muzaini, baca di halaman berikutnya...
Sebelumnya, keluarga Muzaini telah mengungkapkan cerita pembujukan ini dalam gugatan perdata yang diajukan pada awal tahun.
Dalam gugatan itu, Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MBS) berusaha membujuk Muzaini ke konsulat Arab Saudi di Istanbul.
Sampai berita dituliskan, pemerintah Arab Saudi belum memberikan tanggapan atas klaim ini. Walaupun demikian, Saudi sempat membantah tuduhan ini dan mengklaim keluarga Muzaini mengarang cerita untuk menutupi kejahatan keuangan yang mereka lakukan.
Ayah Muzaini, Saad Aljabri kini sedang mengajukan gugatan di Washington, DC untuk MBS. Dalam gugatan itu, Aljabri menyatakan kalau MBS mengirimkan tim pembunuh yang menargetkan dirinya dan anaknya yang kini hidup dalam pengasingan.
Tak hanya itu, Aljabri mengklaim MBS mengurung dua anaknya, Sarah dan Omar, di Arab Saudi. Dua anak Aljabri dihukum akibat tuduhan pencucian uang dan usaha untuk melarikan diri.
Walaupun demikian, Human Rights Watch menilai pengadilan yang dijatuhkan pada dua anak Aljabri sebagai tindakan yang tidak adil dan bentuk upaya pemaksaan Aljabri kembali ke Arab Saudi.
Kasus Jamal Khashoggi
Jamal Khashoggi sempat ramai diberitakan media massa beberapa tahun lalu karena kasus pembunuhannya. Khashoggi adalah seorang jurnalis Arab Saudi yang hilang di gedung Konsulat Istanbul.
Pada 2018, Turki mengatakan Khashoggi dibunuh dalam hitungan menit. Informasi ini diungkap oleh seorang sumber yang telah mendengarkan seluruh rekaman audio dari momen-momen terakhir wartawan Arab Saudi tersebut.
Pejabat resmi Turki juga menjelaskan bahwa segera setelah kemunculan Khashoggi, para agen menangkap jurnalis itu, lalu mulai memukul dan menyiksanya. Mereka bahkan memutuskan jemarinya.