Sejarah Etnis Muslim Uighur yang Jadi Sasaran Persekusi China

CNN Indonesia
Jumat, 22 Apr 2022 13:59 WIB
Etnis muslim Uighur disebut kerap menjadi korban persekusi pemerintah China, berikut sejarah etnis di Provinsi Xinjiang tersebut.
Sejarah China caplok wilayah muslim Uighur. (Greg Baker / AFP)

Dosen Senior Politik dan Hubungan Internasional Universitas James Cook, Anna Hayes, menyebutkan China mencaplok Xinjiang pada 1949. Kala itu, etnis Uighur diprediksi menguasai 76 persen populasi Xinjiang, dikutip dari The Conversation.

Namun, etnis Han China melakukan migrasi ke Xinjiang. Ekspansi ini membuat jumlah populasi Uighur di daerah itu mencapai 42 persen, sementara Han 40 persen.

Pemerintah China telah lama menilai Xinjiang dan minoritas Muslim, salah satunya Uighur sebagai daerah dan etnis yang tertinggal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam Lompatan Jauh Partai Komunis China pada 1958-1962, etnis dan agama dinilai sebagai penghambat kemajuan dan kebiasaan yang terbelakang.

Pemerintah China juga melakukan tindakan keras pada 1980 dan 1990-an, membuat banyak warga Uighur mencari perlindungan ke luar negeri.

Sementara itu, muncul bentrok yang melibatkan etnis Uighur pada 2009. Hampir 200 orang, yang mayoritas adalah etnis Han, terbunuh, dan sekitar 1.700 orang terluka.

Sejak itu, kekerasan semakin meningkat, pun melibatkan bom bunuh diri.

Pihak berwenang China kemudian mengatasi masalah ini dengan menindak warga Uighur yang dicurigai sebagai pembangkang. Penindakan itu dilakukan dengan cara menembak dan memenjarakan mereka.

Pada 2017, China memutuskan menindak Uighur secara lebih sistematis. Pemerintah memasang kamera, pos pemeriksaan, dan patroli yang menjadi tempat tinggal warga Uighur.

Bahkan, organisasi hak asasi manusia menyebut pemerintah China menahan satu juta warga Uighur dalam kamp pelatihan politik. Meski demikian, tudingan ini dibantah oleh pejabat negara itu.

(pwn/bac)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER