Tak hanya menggunakan senjata termobarik dan laser, Rusia juga menggunakan rudal Iskander dalam operasi militer khususnya di Ukraina.
"Menurut informasi yang tersedia, peluncur Iskander-M telah ditempatkan 60 kilometer dari perbatasan Ukraina," demikian pernyataan dari Pasukan Pertahanan Ukraina.
Rudal Iskander sendiri merupakan sistem rudal balistik berpindah yang memiliki nama kode SS-26 Stone oleh NATO, menggantikan rudal Scud milik Soviet. Kedua rudal tersebut memiliki jarak tempuh hingga 300 kilometer dan dapat membawa hulu ledak konvensional atau nuklir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rusia juga dikabarkan setuju untuk membantu Belarus mengembangkan rudal yang mirip seperti Rudal Iskander.
"Kami membuat rudal baru. Rudal yang sangat efektif yang mirip dengan model Iskander. Ada dukungan penuh," ujar Presiden Belarus, Alexander Lukashenko.
Wakil Perdana Menteri Rusia yang bertugas dalam pengembangan militer, Yury Borisov, mengatakan bahwa Rusia memiliki senjata laser baru yang dinamai Zadira.
Reuters melaporkan, Zadira disebut lebih canggih dibandingkan senjata laser Moskow lain, yakni Peresvet.
"Jika Peresvet membutakan, maka senjata laser generasi baru menyasar kehancuran fisik target, kehancuran thermal, mereka terbakar," kata Borisov.
Selain itu, Borisov mengonfirmasi bahwa senjata baru tersebut telah digunakan di Ukraina.
"Iya. Prototipe pertama telah digunakan di sana," ujarnya lagi.
(pwn/bac)