Polemik Singapura tolak Ustaz Abdul Somad (UAS) masuk sampai Arab Saudi Larang Warga ke Indonesia meramaikan berita internasional pada Senin (23/5).
Perkembangan konflik Rusia vs Ukraina juga masih menjadi sorotan dalam berita internasional kemarin.
Berikut kilas berita internasional kemarin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Duta Besar Singapura untuk Indonesia, Anil Kumar Nayar, menegaskan posisi pemerintahannya jelas menyusul desakan pendukung penceramah kondang Ustaz Abdul Somad (UAS) usai disebut ekstremis dan menyebarkan segregasi.
"Saya kira posisi kami sudah jelas dalam pernyataan MHA [Kementerian Dalam Negeri Singapura pada] 17 Mei, dan penjabaran Menteri hari ini seperti diberitakan media,"tulis Anil melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com pada Senin (23/5) petang saat ditanya soal desakan agar Kedutaan Singapura meminta maaf terkait sebutan untuk UAS.
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, bersumpah akan membantu militer Taiwan jika China berani menginvasi wilayah itu, Senin (23/5).
"Ya, itu menjadi komitmen kami," kata Biden saat ditanya wartawan apakah militer AS akan mengintervensi jika China menginvasi dan mengambil Taiwan secara paksa.
Arab Saudi melarang warga negaranya bepergian ke Indonesia dan 15 negara lainnya. Saudi menyebut larangan travel itu karena kasus Covid-19yang dianggap masih tinggi di Indonesia.
Hal tersebut diungkap Direktorat Jenderal Paspor (Jawazat) Arab Saudi pada akhir Sabtu (21/5) lalu.
Menurut laporan Saudi Gazette, selain Indonesia, Saudi melarang warganya pergi ke Lebanon, Suriah, Turki, Iran, Afghanistan, India, Yaman, Somalia dan Ethiopia. Kemudian Republik Demokratik Kongo, Libya. Vietnam, Armenia, Belarus dan Venezuela.
Butuh waktu beberapa pekan bagi Vlad, seorang tentara Rusia, memutuskan mundur dari zona perang sejak ditugaskan membantu invasi ke Ukraina.
Vlad, nama samaran, bercerita dirinya memutuskan mengundurkan diri dari satuan komandonya di tengah peperangan lantaran lelah dan merasa bersalah.
Vlad merasa tak ingin terlibat lebih jauh dalam invasi Rusia ke Ukraina lantaran dia tak pernah sepakat dengan keputusan negaranya itu.