Putin Hadir Forum BRICS, Perdana Sejak Rusia Invasi Ukraina

CNN Indonesia
Rabu, 22 Jun 2022 20:00 WIB
Presiden Vladimir Putin menghadiri forum BRICS bersama China dan tiga negara lainnya, perdana sejak Rusia menginvasi Ukraina. (Foto: Reuters)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Rusia, Vladimir Putin, menghadiri forum internasional ekonomi, BRICS secara daring perdana usai mereka melancarkan invasi ke Ukraina, besok Kamis (22/6).

Bagi Putin, ini adalah momen pertama ia muncul di pertemuan internasional tingkat tinggi. BRICS merupakan forum ekonomi dari negara Brasil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan. Tahun ini, China menjadi tuan rumah KTT BRICS.

Orang nomor satu di Rusia itu akan bertemu dengan Presiden China, Xi Jinping; Presiden Brasil, Jair Bolsonaro; Perdana Menteri India, Narendra Modi; dan Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa.

Pengamat politik internasional menilai pertemuan BRICS ini tampak memberi pesan yang lebih soal relasi China dan Rusia yang memiliki hubungan "tanpa batas."

Salah satu pengamat dari Pusat Penelitian Kebijakan di New Delhi, Sushant Singh, pertemuan tahunan ke-14 BRICS merefleksikan pandangan soal tatanan global dan situasi di Ukraina yang menyimpang dari Barat.

"Kami bicara soal ekonomi yang besar dan pemerintahannya bersedia mempertimbangkan Putin, meski cuma via virtual," kata Singh dikutip CNN pada Rabu (22/6).

Ia lalu berujar, "Fakta bahwa Putin meyambut, dia bukan pariah, dia tidak disingkirkan dan ini adalah pendekatan yang normal, yang telah terjadi setiap tahun dan masih berlangsung."

Lebih lanjut, Singh menerangkan pertemuan tersebut akan menjadi nilai tawar yang besar bagi Putin.

KTT BRICS berlangsung usai pertemuan G7 yang mengecam invasi Rusia di Ukraina berlangsung.

Tak seperti G7, BRICS diperkirakan akan lebih hati-hati dalam mengambil sikap seperti mendukung resolusi damai dan meminta dengan hati-hati ke negara Barat soal sanksi mereka terhadap perekonomian global.

Rusia berada dalam kepungan sanksi global usai melancarkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari lalu.

Sejumlah negara Barat menjatuhkan sanksi ke Rusia, anggota parlemen hingga orang terdekat Putin.

Namun, beberapa negara seperti sekutu dekat Rusia, China tak menjatuhkan sanksi ke Moskow.

(isa/isa/rds)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK