Kisah Masa Kecil Pangeran Saudi MbS, Terobsesi Alexander the Great

isa | CNN Indonesia
Minggu, 10 Jul 2022 08:13 WIB
Kaisar Maccedonia, Alexander the Great, yang tampaknya menginspirasi karakter MbS dengan keinginan kuat, keras kepala, dan tak mau kalah.
Putra Mahkota Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (kiri), saat remaja. (Tangkapan Layar/Instagram @kingsalmannaa)

Selepas menjadi gubernur, Pangeran Salman naik pangkat menjadi putra mahkota pada 2012. Tiga tahun kemudian Raja Arab Saudi sebelum dia, Abdullah, meninggal dunia. Pangeran Salman lalu menjadi raja dan menunjuk Mbs sebagai menteri pertahanan.

Dalam hitungan bulan sebagai Menhan, MbS meluncurkan intervensi militer dalam perang saudara Yaman, yang dikenal sebagai Operasi Badai Penentu. Operasi ini bertujuan untuk memberi dorongan ke Presiden Abd Rabbuh Mansur Hadi melawan pemberontak Houthi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para pejabat Saudi khawatir kemenangan Houthi dalam perang saudara akan memberi ruang Iran untuk lebih jauh memengaruhi di perbatasan selatan.

Teheran disebut secara konsisten mendukung pemberontak tersebut. Iran juga dianggap sebagai saingan Arab Saudi di Timur Tengah, yang berarti rencana keterlibatan Salman sangat penting.

Bikin Saudi Lebih Terbuka

Pada 2017, MbS menjadi putra mahkota Arab Saudi. Ia kemudian melakukan dobrakan baru, memoles citra Saudi jadi tampak moderat, bukan lagi konservatif.

Kebijakan yang lebih terbuka tersebut berupa gelaran festival kebudayaan, membangun bioskop untuk umum, dan arena olahraga. Selain itu, MbS juga mencabut peran polisi syariat, mengizinkan perayaan natal, dan membebaskan pemakaian bikini di pantai tertentu.

Kebijakan lain yang berkaitan dengan pembatasan perempuan juga kini tampak longgar. Misalnya, pihak berwenang mengizinkan perempuan hidup sendiri tanpa wali, ganti nama tanpa izin, perempuan boleh masuk militer, dan perempuan boleh menyetir.

Namun keterbukaan Saudi tak sepenuhnya menjadi angin segar. Kelompok pemantau hak asasi manusia menilai langkah itu untuk menutup 'aib' kerajaan. Misalnya terkait kasus pembunuhan jurnalis Jamal Kashogi.

Hubbard, dalam bukunya, juga mengakui perubahan sosial yang signifikan, termasuk pengenalan hiburan jenis barat, acara olahraga dan pariwisata, dan mengatasi pendirian agama konservatif.

Namun ia mempertanyakan dampak keseluruhan. MbS mungkin liberal secara sosial tetapi ia menjalankan pemerintahan secara otokratis.

Perempuan memang sekarang bisa mengemudi, tetapi aktivis dari kedua jenis kelamin masih bisa ditangkap dan disiksa secara sewenang-wenang.

"Sebuah monarki absolut pada dasarnya adalah demokrasi satu, dan MBS mendapat suara ayahnya, satu-satunya yang penting," tulis dia dikutip The Guardian.

(bac)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER