Sebagaimana dilansir dari situs resmi Gereja Unifikasi, organisasi itu memiliki kantor di beberapa negara. Berikut negara-negara yang punya cabang Gereja Unifikasi.
Sebagaimana diberitakan situs resmi organisasi tersebut, Gereja Unifikasi pertama kali dibentuk di Korea Selatan. Setiap tahun, Gereja Unifikasi di Korsel rutin menggelar pernikahan massal yang menjadi salah satu praktik sekte tersebut yang kerap mendapat banyak kritik.
Sejak itu, praktik serupa juga mulai dilangsungkan di sejumlah cabang Gereja Unifikasi di luar negeri seperti Amerika Serikat. Menurut data situs resmi gereja, jemaat Gereja Unifikasi di Korea Selatan mencapai 300 ribu pada 2016.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Jepang, Gereja Unifikasi berdiri pada 1959 usai misionaris Choi Sang-ik menyelundup ke negara itu.
Gereja ini mendorong orang-orang untuk bisa melampaui ras dan agama, membangun kembali bahtera rumah tangga sebagai wadah cinta sejati yang abadi.
Operasi gereja ini juga sangat bergantung atas donasi dari pengikutnya di Jepang. Di luar itu, politikus konservatif juga punya peran dalam memperluas pengaruh Gereja Unifikasi. Menurut pengamat peran mereka bak 'papan reklame.'
Pengamat Korea Selatan sekaligus anggota Gereja Anglikan, Reverand Tahk, mengatakan kesuksesan gereja ini di Jepang terhadap pemujaan leluhur tradisional, memberi lahan subur bagi sekte ini.
Mereka berhasil menyentuh perhatian sebagian warga Jepang terkait kesejahteraan leluhur mereka yang meninggal serta kemakmuran duniawi mereka.
Berdasarkan data yang sama, penganut Gereja Unifikasi di Jepang mencapai 600 ribu.
Tak hanya di Korsel dan Jepang, Gereja Unifikasi juga memiliki basis yang kuat di Amerika Serikat. Gereja Unifikasi juga disebut dekat dengan sejumlah politikus papan atas Negeri Paman Sam, termasuk eks mantan presiden Donald Trump.
Cabang Gereja Unifikasi di AS berdiri sekitar awal 1960-an.
NPR melaporkan jemaat Gereja Unifikasi di Amerika sempat mencapai 15 ribu hingga 25 ribu di awal pembentukannya.
Namun, angka tersebut turun drastis di era 1970-an karena banyak anak dari keturunan pengikut gereja yang meninggalkan organisasi itu.
Sebagaimana dilansir dari jurnal berjudul "The Unification Church:A Kaleidoscopic Introduction" karya Eileen Barker, penganut Gereja Unifikasi di Eropa mencapai dua ribu orang setelah jatuhnya Tembok Berlin, yakni pada 1989.
Pada 2014, pihak Gereja Unifikasi mengklaim memiliki 3.191 pengikut di Eropa. Namun, total jemaat Gereja Unifikasi di Eropa saat ini belum diketahui.
Sebagaimana diberitakan situs resmi organisasi itu, Gereja Unifikasi di Australia mulai muncul pada 1976 dengan membuka dua misi di Brisbane dan Tasmania.
Namun, jumlah total jemaat Gereja Unifikasi di Australia masih belum diketahui.
Dalam laporan parlemen Inggris, total jemaat Gereja Unifikasi di negara itu berada di angkat 1.400 hingga 1.500 pada 1982. Organisasi itu juga memiliki 100 kantor pusat di Inggris pada tahun yang sama.
Namun, masih belum jelas berapa banyak anggota Gereja Unifikasi di Inggris saat ini.
Ajaran Gereja Unifikasi sendiri sampai ke Rusia sejak zaman Uni Soviet. Namun, perjalanan organisasi ini mengalami lika-liku.
Gereja Unifikasi sempat dituduh mencuci otak anggotanya pada Juli 1995, dikutip dari situs resmi mereka. Namun, masih belum jelas berapa banyak penganut Gereja Unifikasi kala itu dan saat ini.
Selain ketujuh negara itu, Gereja Unifikasi menyebar di puluhan negara lain. Berikut daftar negaranya:
8. FFWPU Kroasia
9. FFWPU Republik Ceko
10. FFWPU Finlandia
11. FFWPU Prancis
12. FFWPU Jerman
13. FFWPU Hungaria
14. FFWPU Iran
15. FFWPU Italia
16. FFWPU Makedonia
17. FFWPU Belanda
18. FFWPU Norwegia
19. FFWPU Polandia
20. FFWPU Austria
21. FFWPU Slovakia
22. FFWPU Spanyol
23. FFWPU Swedia
24. FFWPU Swiss
25. FFWPU Taiwan
26. FFWPU Thailand
27. FFWPU Albania
28. FFWPU Ukraina