Lebanon Jadi 'Negara Gagal', Staf Menkeu Nganggur hingga Hakim Demo

CNN Indonesia
Jumat, 19 Agu 2022 18:54 WIB
Lebanon disebut-sebut menjadi 'negara gagal' karena krisis ekonomi yang melanda.
Foto ilustrasi. (REUTERS/MOHAMED AZAKIR)
Jakarta, CNN Indonesia --

Lebanon disebut-sebut menjadi 'negara gagal' karena krisis ekonomi hingga kekeringan yang melanda.

Saking sulitnya, staf Menteri Keuangan Lebanon, Walid Chaar, sampai menganggur. Ia mulai tidak bekerja sejak Juli.

Pemerintah negara tersebut pun sampai menjatah aliran air selama satu jam karena kekeringan di negara itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Chaar mengaku harus terburu-buru untuk menyiram tanamannya dan kebutuhan lain karena aliran air yang dijatah pemerintah.

Kelangkaan barang seperti peralatan kantor dari kertas hingga tinta pun melumpuhkan kerja kantor pelayanan publik.

[Gambas:Video CNN]

Chaar mengatakan ia sampai harus menelepon sang ibu yang sulit mendapat paspor baru karena kertas dan tintanya habis.

"Sektor publik berakhir jika kita terus seperti ini (krisis)," ujar Chaar kepada Reuters.

Chaar yang kini menganggur sudah tidak terima gaji sebagai staf Menkeu Lebanon selama dua bulan lamanya.

Kelumpuhan sektor publik pun meluas. Pekan ini para hakim menggelar demonstrasi, tentara harus berjuang sendiri mencari makan tanpa gaji, hingga kantor pemerintah mati listrik dan kehabisan perlengkapan.

Infrastruktur mengalami kendala karena pengeluaran yang tak terkontrol dan korupsi, termasuk cara-cara instan untuk cari solusi terus terjadi hingga mencapai titik nadir.

"Kami dalam keadaan ambruk," ujar peneliti Institut Keuangan Basil Fuleihan Lebanon, Lamia Moubayed.

Di gedung parlemen, lift tak lagi bisa beroperasi karena kehabisan bahan bakar minyak. Para petugas keamanan pun sampai turun naik tangga karena lift mati.

Pengurusan surat-surat kendaraan pun hanya menggunakan secarik kertas dengan tulisan tangan karena kehabisan tinta dan blangko lisensi.

Paran komandan tentara Lebanon bahkan meminta para anak buahnya untuk mencari pekerjaan sampingan. Padahal sebelumnya hal itu amat dilarang dalam aturan resmi kedinasan.

Rata-rata gaji para warga Lebanon sampai turun drastis dari US$1.000 menjadi US$50 per bulan.

Pekan ini 350 hakim Lebanon tidak akan menghadiri sidang sebagai aksi mogok karena tuntutan agar gaji mereka segera dibayarkan.

"Para hakim kelaparan," ujar salah satu pendiri asosiasi hakim di negara itu, Faisal Makki.

(bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER