Inggris Krisis, Warga Susah Makan hingga Pekerja Seks Bertambah

CNN Indonesia
Sabtu, 24 Sep 2022 08:56 WIB
Inggris krisis. (REUTERS/TOBY MELVILLE)
Jakarta, CNN Indonesia --

Banyak warga Inggris yang memilih menjadi pekerja seks komersial (PSK), pun menghemat biaya makanan mereka agar tetap bisa memenuhi kebutuhan keluarga mereka.

Berdasarkan laporan Money Advice Trust, estimasi 20 persen orang dewasa Inggris menunggak pembayaran satu atau lebih tagihan rumah tangga. Estimasi itu setara dengan 10,9 juta orang.

Tak hanya itu, laporan ini menemukan bahwa 5,6 juta orang susah makan selama tiga bulan terakhir akibat kenaikan biaya hidup di Inggris, dikutip dari The Guardian.

Masyarakat memilih tak membeli makan, hanya makan satu kali sekali, atau bahkan tak makan sama sekali dalam beberapa hari. Ini dilakukan agar mereka bisa membayar tagihan listrik rumah tangga.

Selain itu, hampir delapan juta orang telah menjual barang personal atau barang rumah tangga mereka demi bisa membayar tagihan.

Di sisi lain, semakin banyak perempuan Inggris bekerja sebagai pekerja seks komersial. Berdasarkan pemberitaan Sky News, telepon ke English Collective of Prostitutes naik hingga sepertiga pada musim panas tahun ini.

Organisasi tersebut merupakan gerakan bawah tanah untuk pekerja seks di Inggris. Mereka memberikan cara agar perempuan yang bekerja di sektor tersebut dapat menjaga dirinya tetap aman dan bekerja sesuai hukum.

"Kenaikan biaya hidup mendorong banyak perempuan saat ini bekerja di bidang seksual dengan berbagai jalan, entah di jalanan atau secara online," kata juru bicara lembaga tersebut, Niki Adams.

"Kita melihat masyarakat bekerja di ranah itu karena putus asa. Itu membuat mereka kurang bisa melindungi diri sendiri dari kekerasan dan eksploitasi," lanjutnya.

Adams menilai tak hanya membuat sejumlah perempuan baru memilih bekerja seks, krisis juga menyebabkan masyarakat yang sudah lepas dari pekerjaan itu kembali lagi.

"Mereka didorong ke [sektor] tersebut karena entah mereka kehilangan pekerjaan 'lurus' mereka akibat Covid-19, atau itu tidak menutupi apa yang mereka butuhkan untuk hidup," katanya.

Pekerja Seks Bertambah di Inggris


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :

TOPIK TERKAIT