3 Tanda Putin Kian Terdesak soal Invasi Rusia di Ukraina

CNN Indonesia
Jumat, 30 Sep 2022 18:42 WIB
Putin buru-buru mengerahkan mobilisasi parsial pasukan cadangan hingga mengakui kemerdekaan 2 wilayah Ukraina saat pasukan Rusia mengalami kemunduran. Ada apa?
Putin buru-buru mengerahkan mobilisasi parsial pasukan cadangan hingga mengakui kemerdekaan 2 wilayah Ukraina saat pasukan Rusia mengalami kemunduran. Ada apa? (Foto: AP/Alexei Nikolsky)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Rusia Vladimir Putin tampak semakin terdesak dalam melancarkan invasinya di Ukraina.

Perang yang berlangsung selama lebih dari tujuh bulan ini telah menyebabkan banyak kerugian tak hanya bagi Kyiv dan Moskow tapi juga dunia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, hingga kini masih belum muncul tanda-tanda perang akan berakhir. Putin malah mengeluarkan dekrit mobilisasi pasukan cadangan parsial ketika pergerakan pasukan Rusia di Ukraina mengalami kemunduran.

Tentara Rusia bahkan kehilangan wilayah pendudukannya setelah mendapat perlawanan sengit dari pasukan Ukraina di beberapa titik.

Berikut tanda-tanda yang menunjukkan kondisi Putin semakin terdesak:

1. Serukan Mobilisasi Parsial

Pada 21 September, Putin memutuskan menerapkan mobilisasi parsial. Dalam mobilisasi tersebut, pria yang sesuai dengan kriteria bakal dipanggil untuk wajib militer.

"Saya merasa penting untuk mendukung proposal Kementerian Pertahanan dan Staf Umum terkait mobilisasi parsial di Federasi Rusia untuk membela tanah air kita, pun kedaulatan dan integritas teritorialnya," ujar Putin.

Ia kemudian berucap, "Hanya tentara cadangan militer, khususnya yang pernah bekerja di angkatan bersenjata, memiliki kemampuan militer khusus dan pengalaman sesuai yang akan dipanggil."

Sebagaimana diberitakan CNN, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengungkapkan sebanyak 300 ribu orang bakal dipanggil dalam mobilisasi ini.

Namun, keputusan Putin tersebut membuat warga Rusia berbondong-bondong kabur dari negara mereka agar terhindar dari mobilisasi. Beberapa warga lain memutuskan berdemo menentang pemerintah.

Mark F. Cancian, seorang penasihat senior di Program Keamanan Internasional CSIS menilai salah satu penyebab mobilisasi ini dilakukan karena Rusia kekurangan pasukan.

Cancian menuturkan sekitar 80 ribu dari 190 ribu pasukan Rusia yang diturunkan pada masa awal invasi tewas.

Selain itu, Ukraina telah memulai serangan ofensif mereka di Kherson. Pasukan Ukraina disebut telah meningkatkan tekanan ke pasukan Rusia.

Pasukan Ukraina juga memulai serangan ofensif mereka di Kharkiv.

Dikutip CSIS, kondisi ini mungkin membuat para jenderal Rusia meminta pasukan tambahan kepada Putin, karena jika tidak, mereka tak bisa mempertahankan wilayah yang telah direbut.

2 tanda Putin putus asa lainnya, berlanjut ke halaman selanjutnya >>>

 

[Gambas:Video CNN]



3 Tanda Putin Kian Terdesak soal Invasi Rusia di Ukraina

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER