Presiden petahana Turki, Recep Tayyip Erdogan, memenangkan suara di 10 dari 11 provinsi yang dilanda gempa Turki pada Februari lalu, dalam pemilu presiden yang digelar Minggu (14/5).
Dilansir Reuters, pengamat menilai kemenangan Erdogan di wilayah-wilayah tersebut karena janjinya untuk membangun kembali kota yang hancur akibat gempa Turki.
Secara nasional, Partai Keadilan dan Pembangunan (Partai AKP) yang dipimpin Erdogan memenangkan mayoritas parlemen. Sejauh ini Erdogan juga masih memimpin, jelang putaran kedua pilpres Turki 28 Mei mendatang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gempa bumi dahsyat pada 6 Februari lalu telah menewaskan lebih dari 50 ribu orang dan menyebabkan jutaan orang kehilangan tempat tinggal di Turki. Kehancuran juga terjadi di 11 provinsi dari Adana hingga Diyarbakir.
Terlepas dari banyaknya korban jiwa dan luka-luka, partisipasi pemilih masih sangat tinggi di wilayah tersebut, yakni sekitar 85-89 persen di 11 provinsi dan di atas 80 persen di provinsi lainnya.
Para pemilih etnis Kurdi di wilayah tersebut sebenarnya sangat mendukung musuh Erdogan dalam pemilu yakni Kemal Kilicdaroglu.
Meski begitu, nama Erdogan tetap unggul dalam pemungutan suara di delapan provinsi yang terdampak gempa.
Para kritikus telah menyatakan kemarahan dan kekecewaan atas respons pemerintah Erdogan yang dianggap lambat dalam penanganan pasca gempa.
Turki akan menggelar putaran kedua pemilihan umum pada 28 Mei mendatang. Langkah ini muncul setelah Erdogan maupun lawan utamanya Kemal Kilicdaroglu, gagal mencapai suara mayoritas atau lebih dari 50 persen.
(dna/bac)