Nilai Israel Tak Becus, AS Bakal Ambil Alih Distribusi Bantuan ke Gaza
Israel dilaporkan mulai mengizinkan lebih banyak bantuan masuk ke Jalur Gaza Palestina usai dikecam dunia, termasuk oleh sekutu-sekutu negara Barat, karena kekeh memblokade akses ke wilayah tersebut hingga krisis kelaparan memburuk.
Dalam sebuah pernyataan, militer menyebutkan bahwa enam negara telah menjatuhkan 110 paket bantuan tambahan ke Jalur Gaza, sehingga total bantuan yang dijatuhkan dari udara sejak 27 Juli mencapai 785 paket.
Lihat Juga :KILAS INTERNASIONAL Negara Sekutu AS Mulai Lawan Israel sampai Netanyahu Mau Rebut Gaza |
Negara-negara yang berpartisipasi adalah Uni Emirat Arab, Yordania, Mesir, Jerman, Belgia, dan Prancis, demikian menurut pernyataan militer Israel seperti dikutip Al Jazeera pada Selasa (5/8).
Namun, sejumlah organisasi kemanusiaan telah berulang kali memperingatkan bahwa pengiriman bantuan melalui udara berisiko tinggi dan tidak efisien dibandingkan pengiriman melalui jalur darat.
Sejak Israel melonggarkan sebagian pembatasan pada Juli lalu, jumlah bantuan yang diizinkan masuk baik melalui darat maupun udara tetap masih jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar warga Gaza. Sementara itu, angka malnutrisi dan kelaparan terus meningkat di wilayah itu.
Sementara itu, media Amerika Serikat melaporkan bahwa Washington diperkirakan akan meningkatkan perannya secara signifikan dalam menyediakan bantuan kemanusiaan untuk Gaza.
Menurut laporan tersebut, dalam pertemuan antara Utusan Khusus AS Witkoff dan Presiden Donald Trump pada Senin, seorang pejabat mengatakan bahwa Gedung Putih memutuskan untuk "mengambil alih" pengelolaan upaya kemanusiaan di Gaza karena Israel dinilai "tidak menangani situasi tersebut dengan memadai".
Meski disebutkan bahwa Trump "tidak terlalu senang" dengan keputusan untuk mengambil alih peran tersebut, seorang pejabat anonim dalam laporan itu mengatakan "langkah ini memang harus diambil."
Laporan tersebut juga menambahkan bahwa sejumlah pejabat di pemerintahan Trump mulai khawatir atas kabar bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ingin memperluas perang dan merebut Jalur Gaza sepenuhnya.
(rds)