Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memaafkan Guru SMP Muhammadiyah 1 Purbalingga Jumanto yang menulis surat permohonan maaf karena telah menyinggung nama Ahok dalam soal ujian semester
Jumanto meminta maaf karena telah memasukkan nama Ahok sebagai salah satu opsi jawaban dari pertanyaan tentang siapa gubernur yang telah melecehkan Al Quran.
"Saya sudah memaafkan guru SMP Muhammadiyah itu, tidak perlu diperpanjang. Apalagi saya juga tidak melakukan hal seperti yang dituliskan dalam soal tersebut," kata Ahok di Rumah Lembang, Jakarta, Sabtu (10/12).
Jumanto menulis surat permohonan maaf atas soal yang dia buat untuk ujian anak didiknya. Dalam permintaan maafnya, kata Ahok, Jumanto mengaku membuat soal itu dalam kondisi lelah dan tanpa disertai unsur kesengajaan.
Ahok pun berpesan agar guru bertindak seperti orang tua memperhatikan dan memberikan teladan yang baik bagi anak-anak didik di sekolah. Dia juga meminta guru-guru memiliki persepsi yang sama dalam mendidik anak-anak di sekolah.
"Terima kasih kepada Pak Jumanto yang sudah mendidik dan menjadi guru, karena setiap anak harus mendapatkan hak yang sama dalam pendidikan," tegas Ahok.
Nama Ahok
Jumanto menyinggung nama Ahok dalam soal ujian akhir semester di SMP Muhammadiyah 1 Purbalingga, Jawa Tengah.
Nama Ahok muncul dalam soal ujian mata pelajaran
tarikh atau sejarah perkembangan Islam untuk siswa kelas IX yang diujikan pada Jumat 2 Desember 2016 lalu.
Pada soal nomor 48 tertulis, “Siapakah nama calon Gubernur Jakarta yang melecehkan Al-Quran saat ini?” Soal pilihan ganda itu menyediakan jawaban: a. Paijo b. Ahik c. Ken Arok d. Basuki (Ahok).
Berdasarkan surat pernyataan permohonan maaf tertulisnya, Jumanto mengaku membuat soal tersebut karena dikejar
deadline dengan kondisi kelelahan dan kurang fokus.
“Saya secara pribadi tidak ada niat bahwa naskah yang saya buat menimbulkan perbedaan pendapat sekarang ini,” tulis Jumanto.
(asa)