Jakarta, CNN Indonesia -- Calon gubernur petahana DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berkomitmen untuk menanggung biaya kesehatan warga Jakarta, termasuk para pedemo yang marah terhadapnya saat terpilih kembali menjadi orang nomor satu di Jakarta.
Oleh karena itu, dia memperkenalkan konsep amal sosial untuk dijalankan jika terpilih kembali di Pilkada 2017. Ahok, sapaan Basuki, menjelaskan konsep amal sosial itu bakal mewujudkan keadilan bagi warga dengan KTP Jakarta.
Konsep amal itu juga, kata Ahok, berlaku untuk semua sektor di antaranya; kesehatan, pendidikan, serta transportasi. Di bidang kesehatan Ahok menjamin semua biaya rumah sakit akan dibayar bagi masyarakat yang masuk di kelas III.
"Mau pilih saya, mau demo mau maki-maki saya, kalau dia sakit mau masuk kelas III kami tanggung. Pedemo yang maki-maki saya nih, kalo sakit, operasi jantung, dibayar oleh pemda. Ini keadilan," kata Ahok saat berkampanye di Rumah Lembang, Jakarta, Rabu (14/12).
Cagub yang berpasangan dengan Djarot Saiful Hidayat itu mengklaim konsep amal akan mendidik masyarakat untuk terpacu dan tidak berbentuk bantuan yang merusak mental. Konsep itu bakal dijalankannya dengan berdasarkan pada keadilan.
Di bidang pendidikan, murid yang tidak mampu akan mendapatkan Kartu Jakarta Pintar (KJP). Untuk lanjut usia, Ahok menggratiskan biaya menaiki bus TransJakarta.
"Inilah konsep amal sosial yang ada di Basuki-Djarot. Kami tidak mau memanjakan rakyat memberikan bantuan. Bukan bantuan tapi sifatnya edukasi," tuturnya.
Kontrak Dua Periode
Setelah memaparkan program amal sosial di hadapan warga yang datang ke Rumah Lembang, Ahok mengajak untuk memperpanjang kontrak menjadi dua periode.
"Kalau bapak ibu sampaikan dengan baik, harusnya orang jakarta berpikir lebih baik perpanjang kontrak Ahok-Djarot. Buat apa coba merek baru yang belum teruji," ujar Ahok.
Ahok mengibaratkan kinerjanya serupa dengan sepeda motor. Menurut Ahok, jika sepeda motor yang digunakan masih bagus, maka lebih baik tidak diganti.
(asa)