Jakarta, CNN Indonesia -- Agus Harimurti Yudhoyono berjanji bakal memberikan informasi yang transparan soal pemasukan dan pengeluaran dana kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017. Calon gubernur nomor urut satu mengklaim biaya yang ia habiskan selama kampanye telah berdasarkan perhitungan yang jelas dan terukur.
"Sekali lagi semuanya terukur. Ada rinciannya ada laporannya dan nanti tim khusus atau pun tim Sukses saya yang akan menjelaskan lebih lanjut," kata Agus kepada wartawan di sela gerilya di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (21/12).
Pasangan Agus-Sylviana Murni pada Selasa (20/12) telah menyerahkan laporan sumbangan dana kampanye Pilkada DKI Jakarta. Di antara tiga pasangan calon, Agus-Sylvi tercatat sebagai kandidat yang paling sedikit mendapat pemasukan dana.
Keduanya, berdasarkan data tim pemenangan, hanya menerima sumbangan dana sebesar Rp9,47 miliar.
Jumlah ini jauh lebih kecil dibandingkan sumbangan dana kampanye pada pasangan calon Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Syaiful Hidayat sebesar Rp48 miliar, dan sumbangan yang diterima pasangan calon Anies Baswedan-Sandiaga Uno senilai Rp35,6 miliar.
Meski kecil, namun Agus-Sylvi cukup aktif berkampanye. Metodenya pun beragam, mulai dari gerilya atau blusukan, pertemuan yang bersifat khusus, hingga menyelenggarakan lima pidato politik di hadapan massa pendukungnya.
Putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono itu menyebut beragam kegiatan yang ia jalankan selama kampanye tak mengeluarkan banyak uang.
"Oh enggak, ada hitungannya. Semuanya terukur dan ingat, saya berjuang ini bukan sendirian. Saya didukung oleh banyak sekali kalangan," katanya.
Agus enggan menyebut nama-nama yang membantunya selama masa kampanye. Namun, ia mengklaim pihak yang membantu melakukan itu dengan tulus.
"Mereka (penyumbang) tak harus tampil di media, tetapi yang jelas mereka
sincere, honest memberikan dukungannya. Itu semua saya syukuri dan saya anggap bagian dari kepedulian mereka untuk menjadi bagian dari perubahan," tutur Agus.
(wis/wis)