Jakarta, CNN Indonesia -- Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tak mempersoalkan penolakan yang dialaminya saat berkampanye, hari ini.
Ahok sapaan Basuki, memilih tidak melaporkan Ketua Front Pembela Islam (FPI) Pasar Minggu Herianudin ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang menolaknya ketika blusukan di Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Menurut Ahok, Heri hanya mengancam dan tidak menyatakan menolak kampanye.
"Dia juga enggak nantang, enggak berani dia kok. Enggak berani terang-terangan bilang saya menantang bapak kampanye," kata Ahok setelah menyelesaikan blusukan di Jati Padang, Jakarta, Jumat (30/12).
Ahok menjelaskan jika ucapan itu keluar dari Ketua FPI Pasar Minggu itu, maka dia akan melaporkan tindakan tersebut ke Bawaslu. Menurut Ahok, Heri hanya mempersoalkan kedatangannya yang berdialog dengan warga.
"Tadi dia langsung takut, langsung bilang kenapa bapak wawancara itu orang bukan KTP DKI. Ya mau-mau saya dong, kenapa enggak boleh, langsung dia juga
diem kan," tutur Ahok.
Diketahui, Heri bersama seorang rekannya secara jelas menyatakan menolak Ahok datang ke lokasi tempat tinggal mereka. Heri diketahui merupakan warga RT 12 Kelurahan Jati Padang.
"Bapak ada undangan dari siapa ke sini? RT-nya enggak ada. RT-nya enggak ada. Kami menolak, warga sini," kata Heri yang juga merupakan seorang ustad.
Saat tengah berseteru dengan Heri, Ahok juga sempat mengancam bakal menggugat Heri.
"Ya menolak boleh saja. Kamu kau menolak, kamu daftar resmi, kami juga bisa gugat," ucap Ahok kepada Heri.
Ahok kemudian tak menggubris penolakan itu. Dia meninggalkan Heri dan melanjutkan agenda blusukan. Heri pun berhenti dengan sendirinya setelah ditinggalkan Ahok.
(asa)