Jakarta, CNN Indonesia -- Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga Sandiaga Uno meminta para korban penggusuran Kampung Akuarium, Jakarta Utara, tidak mengganti nama musala Al-Ikhlas menjadi Al-Jihad.
"Kalau tetap Al-Ikhlas, tetaplah Al-Ikhlas karena warga Jakarta akan ikhlas menyambut pemimpin baru di Jakarta," ujar Sandi saat berkampanye di kawasan itu, Sabtu (6/1).
Ucapan Sandi disambut keriuhan warga Kampung Akuarium yang masih bertahan dan tinggal di kawasan itu usai penggusuran oleh Pemprov DKI Jakarta, April 2016. Mereka mengganti nama musala itu menjadi Al-Jihad, yang secara umum berarti berjuang demi agama, pasca penggusuran.
Terkait dengan penggusuran itu, warga Kampung Akuarium relatif tak suka dengan sepak terjang Ahok.
Beberapa warga berteriak akan memilih Sandi dan calon gubernur pasangannya, Anies Baswedan, dalam pemungutan suara Februari nanti. Namun mereka meminta calon pasangan kepala daerah itu berjanji mengembalikan tempat tinggal mereka.
"Tolong Pak Anies, Pak Sandi, kembalikan kampung kami. Kampung Akuarium ini juga mendatangkan devisa, banyak turis datang. Banyak nelayan juga yang hidup di sini," ucap seorang warga.
Kampung Akuarium merupakan kawasan kumuh di Jakarta Utara, selain Pasar Ikan dan Luar Batang yang berbatasan langsung dengan Pelabuhan Sunda Kelapa.
Dulu, Sunda Kelapa terkenal dengan laboratorium penelitian berbagai jenis ikan bagi pekerja Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Di tempat penelitian itu berisi akuarium kaca berukuran besar dengan berbagai jenis ikan.
Namun, tahun 1978 kompleks pekerja LIPI itu kemudian dipindahkan ke kawasan Sunter Agung. Setelah tak dihuni cukup lama, kompleks itu berubah menjadi asrama polisi.
Tak bertahan lama, asrama polisi itu pun dibiarkan kosong. Beberapa rumahnya bahan dijual bagi para pendatang dari luar Jakarta.
Karena pendatang semakin bertambah, Kampung Akuarium menjadi tidak tertata. Pemprov DKI Jakarta di bawah pimpinan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama pun merencanakan penataan kampung tersebut.
Basuki alias Ahok ingin menjadikan Kampung Akuarium menjadi kawasan yang teritegrasi dengan wisata Kota Tua dan Pasar Ikan. Pedestrian atau trotoar bagi pejalan kaki sepanjang sekitar dua kilometer akan dibangun untuk menghubungkan Kota Tua dengan Pasar Ikan.
Kasus Bukit DuriTerkait dengan penggusuran, calon gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono sempat mengomentari putusan Pengadilan Tata Usaha Negara yang memenangkan gugatan warga Bukit Duri, Jakarta Selatan, atas lahan mereka yang digusur oleh pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Bukit Duri adalah menjadi salah satu kawasan yang digusur semasa Ahok menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta.
Agus menyebut kemenangan yang diraih warga Bukit Duri sebagai pelajaran berharga bagi gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022. Dari kasus itu, kata Agus, pemimpin Jakarta berikutnya harus mampu mengambil kebijakan secara terukur.
Walaupun demikian, Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama menyatakan pihaknya tetap melanjutkan normalisasi Kali Ciliwung di lahan yang digugat warga Bukit Duri itu.
"Ya kita tunggu aja nanti proses hukumnya ada. Pasti lanjut (normalisasi) selama kena trase," kata Ahok, sapaan Basuki.
Penggusuran di kawasan Bukit Duri terjadi di bawah kepemimpinan Ahok pada 29, 30 September, 1 dan 3 Oktober 2016. Ahok menggusur wilayah bantaran sungai di kawasan tersebut untuk menormalisasi Kali Ciliwung sebagai cara menangani dan mengantisipasi banjir.
(abm/asa)