Seruan Kesetiaan Pendukung Dalam Pengakuan Kekalahan AHY

CNN Indonesia
Rabu, 15 Feb 2017 00:05 WIB
AHY yang datang didampingi sang istri, Annisa Pohan, tampak terharu. Ucapan terima kasih keluar dari mulut putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono itu.
AHY yang datang didampingi sang istri, Annisa Pohan, tampak terharu. Ucapan terima kasih keluar dari mulut putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono itu. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia --
Mimpi Agus Harimurti menduduki kursi pimpinan DKI Jakarta memang kandas. Calon Gubernur dalam Pilkada DKI Jakarta yang merupakan putra sulung mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono tersebut bahkan dengan lapang dada mengakui kekalahannya.

Padahal, perhitungan resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta belum juga keluar. Nyaris tak ada protes berlebihan yang ditunjukkan AHY saat menyampaikan pidato kekalahannya itu.

Namun, tidak demikian dengan para pendukung pasangan Calon Wakil Gubernur Sylviana Murnia tersebut. Seruan dukungan menyambut kedatangan AHY di lokasi konferensi pers di Wisma Proklamasi, Jakarta Pusat.

Ini bukti gue
Ini bukti gue
Pilihannya selalu setia
Dukung Agus-Sylvi

Seruan tanda kesetiaan itu terus disuarakan oleh para pendukung AHY, mulai dari tim pemenangan, tim advance, hingga para relawan.

AHY yang datang didampingi sang istri, Annisa Pohan, tampak terharu. Ucapan terima kasih pun keluar dari mulutnya, seraya terus berjalan menuju panggung tempat ia mengakui kekalahannya dengan lapang dada.

Tiba di podium yang sudah tertata dengan rapi, Agus melambaikan tangannya ke arah para pendukungnya yang duduk di kursi VIP. Simpatisan yang berasal dari partai pun menyambut Agus bak pahlawan.

Sambutan yang diterima Agus pun tak biasa, bukan seruan agar Agus tetap semangat yang muncul. Melainkan seruan agar Agus menjadi calon presiden dalam pesta demokrasi di masa yang akan datang.

Agus Presiden
Agus Presiden
Agus Presiden

Seruan itu menggema selama beberapa detik membuat AHY menahan diri untuk membacakan pidato kekalahannya. Tak ada jawaban keluar dari mulutnya. Ia cuma terdiam, menunggu momen yang tepat untuk membacakan pidatonya.

Entah apa maksud dari seruan itu. Apakah itu kode bahwa AHY akan kembali turun gelanggang untuk bertarung di pemilihan presiden dua tahun mendatang atawa ia masih mau menimba ilmu, sabar menanti beberapa tahun lagi, sebelum kembali bertarung?

Tatkala seruan dukungan itu berhenti, AHY mulai menceritakan tentang perjuangannya selama empat bulan terakhir yang berakhir dengan kekalahan.

Dengan legowo, AHY menerima kekalahan itu dan mendoakan yang terbaik bagi dua pasangan calon lain yang akan bertarung pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Secara ksatria dan lapang dada saya menerima kekalahan saya dalam Pilgub DKI Jakarta,” pungkasnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER