Saling Kejar Pencopotan dan Pemasangan Spanduk Provokatif

CNN Indonesia
Senin, 20 Mar 2017 14:17 WIB
Plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengatakan, ketika ada satu spanduk diturunkan, besok akan naik dua dan terus berkejaran.
Pencopotan spanduk bernada provokatif terus dilakukan Pemprov DKI Jakarta. (ANTARA FOTO/Lucky R)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengatakan penurunan spanduk provokatif terkait pemilihan umum kepala daerah terus dilakukan. Namun ia mengeluhkan upaya pencopotan ini seakan berlomba dengan upaya pemasangan kembali spanduk bernada serupa.

"Turun satu (spanduk), naik dua. Turun dua, naik empat. Terus akan kejar-kejaran," kata Sumarsono, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (20/3).

Soni, sapaan Sumarsono mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI sudah lama mengimbau masyarakat untuk menurunkan spanduk-spanduk provokatif tersebut. Namun imbauan ini sepertinya tidak digubris.
"Bahkan DMI (Dewan Masjid Indonesia) sudah buat surat edaran. Tokoh agama, dan hampir sebagian besar partai politik yang saya temui juga memberi dukungan penuh untuk tidak memasang spanduk provokatif dan menurunkan," kata Soni.

Selain memerintahkan petugas Satuan Polisi Pamong Praja untuk merazia spanduk itu, Soni juga mengaku telah turun langsung ke warga. Pendekatan persuasif dilakukan Soni agar warga mau menurunkan sendiri.
"Kita itu bersaudara, sebagai saudara, mari belajar untuk saling menghargai perbedaan pandangan dengan menempatkan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi atau golongan. Itu yang paling penting untuk dipahami," kata Soni yang juga Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri ini.

Hingga kemarin, sebanyak 651 spanduk bernada provokatif telah dicopot dari sejumlah tempat di ibu kota. Terbanyak didapatkan dari Jakarta Barat yakni 165 spanduk, di susul Jakarta pusat 155 spanduk, Jakarta Timur 138 spanduk, Jakarta Selatan 104 spanduk , Jakarta Utara 82 spanduk dan Kepulauan Seribu 7 spanduk.

"Akan terus kami tertibkan selama masih ada," kata Soni.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER