Jakarta, CNN Indonesia --
Djarot Saiful Hidayat, calon wakil gubernur DKI Jakarta 2017 pasangan nomor urut dua meyakini, aksi 313 pada 31 Maret 2017 mendatang tidak akan memengaruhi perolehan suara untuk dirinya dan calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) putaran kedua nanti.
Pasalnya, kata Djarot, aksi-aksi serupa yang juga pernah dilakukan pada Pilkada putaran pertama kemarin terbukti tidak efektif menurunkan elektabilitas mereka. Pada Pilkada putaran pertama lalu, sejumlah ormas Islam menggelar aksi serupa yang dilabeli dengan aksi 411, 212, dan 212 Jilid II.
"Kalau seumpama Pilkada DKI Jakarta ini sama seperti provinsi yang lain, Basuki-Djarot sudah menang. Tetapi, karena ketentuannya 50+1 ya harus dua putaran," ujarnya, Rabu (29/3).
Jika aksi 313 dilakukan, petahana itu berpesan agar mereka tetap menjaga ketertiban dan kedamaian di Jakarta. Jangan sampai menimbulkan banyak kemacetan, sehingga menganggu perekonomian masyarakat.
"Saudara-saudara kita yang demo itu kan muslim semua ya, Islam semua, kasih contoh lah bagaimana Islam yang menebarkan kedamaian, kesejukan kasih dan sayang," ucapnya.
Sekadar informasi, aksi 313 akan dimotori oleh Forum Umat Islam (FUI). Mereka mendesak Presiden Joko Widodo mencopot Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dari jabatan gubernur DKI Jakarta karena berstatus terdakwa.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal FUI Muhammad Al-Khaththath menyebut, aksi akan dimulai dengan berkumpul dan salat Jumat berjamaah di Masjid Istiqlal.
Aksi kemudian berlanjut dengan long march ke Monas dan di depan Istana Merdeka menyuarakan tuntutan. Aksi disebut akan berakhir setelah Istana menerima perwakilan massa.