Jakarta, CNN Indonesia -- Masyarakat diimbau ikut mewujudkan 'Pesta Demokrasi' yang jujur, adil, aman, dan damai jelang pencoblosan Pilkada Jakarta 2017, Rabu (19/4).
Imbauan tersebut disampaikan oleh seluruh elemen terkait Pilkada DKI dalam acara Silaturahmi dan Dekalrasi Damai Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2017 di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Senin (17/4).
Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno mengatakan pihaknya telah menyiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk pemungutan suara. Dia berharap, seluruh elemen penyelenggara, aparat keamanan ikut serta mewujudkan Pilkada DKI yang demokratis, jujur, adil, damai.
"Itu harga mati. Tidak boleh beda pilihan politik, beda jaket, beda simbol jari yang diacungkan terpecah sebagai warga DKI Jakarta. Rakyat (harus) bebas dalam memilih tanpa terintimidasi menentukan Jakarta lima tahun mendatang," kata Sumarno saat memberikan kata sambutan.
Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta Mimah Susanti sementara itu menyatakan sebanyak 13.034 anggotanya telah siap mengawasi proses pemungutan suara sampai ke tingkat Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Dia meminta masyarakat memberikan kepercayaan kepada Bawaslu untuk mewujukan Pilkada yang demokratis, jujur, dan adil.
"Kami prinsipnya siap mengawasi penyelenggaraan Pemilu. Berikan kepercayaan penuh kepada kami sebagai pengawas, kepada KPU sebagai penyelenggara. Kami ingin Pilkada DKI berjalan damai," kata dia.
Sementara itu, calon gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berharap pemungutan suara bisa berjalan dengan tertib.
Dia pun sempat menjelaskan bahwa ia dengan calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga Sandiaga Uno bersahabat. Namun, menurutnya, suasana Pilkada DKI Jakarta membuat pertemenan itu tak terlihat.
"Kami, berdua bercanda kalo yang tiga menang, saham saratoga (salah satu perusahaan Sandi) naik. Pada dasarnya kami ini teman. Suasana di bawah ini yang bikin suasananya jadi kayak gak bertemen," tutur dia.
Senada, Sandi berharap pemungutan suara Pilkada DKI Jakarta berlangsung dengan jujur, adil, dan berintigeritas. Dia pun mengucapkan terima kasih kepada seluruh aparat keamanan yang telah berupaya mewujudkan hal tersebut.
"(Mari) sambut pemilu yang jujur, adil, berkualitas, dan berintegritas," kata Sandi.
Di tempat yang sama, Panglima Kodam Jaya Mayor Jenderal Jaswandi mengatakan pihaknya bersama Polda Metro Jaya berkomitmen mewujudkan Pilkada yang aman, jujur, dan adil. Menurutnya, komitmen ini harus mendapatkan dukungan dari relawan, tim sukses, dan seluruh warga Jakarta.
"Kami (Kodam Jaya) siap mendukung dan membantu penuh dalam pengamanan yang akan dilakukan di Jakarta. Berapa pun yang diminta, TNI siap," ujar Jaswandi.
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan sementara itu meminta setiap pasangan calon gubernur dan wakil gubernur siap menerima hasil pemungutan suara nantinya. Dia mengimbau, pasangan calon agar menempuh jalur hukum bila tidak menerima hasil pemungutan suara.
"Kami berharap siapa pun yang terpilih nanti tidak terjebak euforia. Kemudian yang tidak terpilih jangqn melakukan pelanggaran hukum. Jika merasa tidak pas bisa mengadu ke Mahkamah Konstitusi," katanya.
Dia juga mengimbau, organisasi masyarakat dan tokoh-tokoh agama tidak melakukan tindakan yang provokatif jelang pemungutan suara. Iriawan menyatakan, polisi akan mengambil tindakan tegas terhadap oknum-oknum yang melakukan tindakan melanggar hukum.
"Kami harap Pilkada DKI ini tetap kondusif aman dan damai. Mari kita wujudkan Pilkada DKI yang aman dan damai," ucapnya.