Menentukan Pemilik Kursi Panas DKI 1

CNN Indonesia
Rabu, 19 Apr 2017 06:44 WIB
Program kerja siapa yang dipilih warga Jakarta? Warga ibu kota akan menentukan nasib mereka untuk lima tahun mendatang, hari ini.
Petugas mengangkut kotak suara yang akan didistribusikan ke kelurahan di Kecamatan Tambora, Jakarta, Selasa, 18 April 2017. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sudut-sudut ibu kota Jakarta akan dipenuhi dengan warga yang berbondong-bondong menggunakan hak pilih hari ini, Rabu (19/4). Dari seluruh daerah peserta pemilihan kepala daerah (pilkada) di Indonesia, tercatat hanya Provinsi DKI yang harus menjalani putaran kedua.

Sebanyak 7.218.254 pemilih Jakarta bakal menyebar menempati bilik-bilik suara di 13.034 tempat pemungutan suara (TPS). Setelah melalui serangkaian perang opini, argumentasi, gesekan, dan sejumlah suasana panas lainnya, keputusan harus diambil.

Pemilih hanya dihadapkan pada dua pilihan: Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Pada putaran pertama, pasangan Ahok-Djarot mengantongi 2.364.577 suara atau 42,99 persen; sementara duet Anies-Sandi 2.197.333 suara atau menguasai 39,95 persen suara pemilih.
Pasangan Agus Harimurti Yudhyono-Sylviana Murni harus tersingkir dari panggung pilkada putaran dua karena hanya berhasil menggaet 17,05 persen atau 937.955 suara.

Berdasarkan data KPU DKI Jakarta saat hari pencoblosan putaran pertama, 15 Februari, total pemilih mencapai 7.356.426. Dari jumlah itu, partisipasi pemilih mencapai 75,75 persen atau sebanyak 5.564.313 pemilih.

Untuk meningkatkan partisipasi pemilih, berbagai upaya dilakukan, baik oleh KPU DKI sebagai penyelenggara pilkada maupun pasangan calon. Bagi KPUD, partisipasi pemilih akan dinilai sebagai poin positif bagi kinerja mereka.

Sementara bagi pasangan calon, partisipasi pemilih berarti memperkuat legitimasi sebagai gubernur dan calon gubernur terpilih.

Apa yang ditawarkan pasangan calon kepada pemilih Jakarta?
Berbagai tawaran program dikampanyekan pasangan Ahok-Djarot maupun Anies-Sandi. Tak jarang mereka saling menyindir, mengejek, dan bahkan mengkritik ide-ide yang dilontarkan rival politik masing-masing.

Dalam debat putaran kedua yang hanya satu kali digelar, 12 April lalu, mereka saling serang dan kritik program dilontarkan. Debat mengusung lima tema yaitu perumahan, transportasi, pelayanan publik, penataan pantai, dan UMKM.

Sebagai pasangan petahana, Ahok-Djarot secara spesifik telah memiliki data terkait kelima tema debat tersebut, dan tentu saja merealisasikan sejumlah program sebagai bagian dari kerja Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Sehingga program kerja yang mereka tawarkan kepada pemilih DKI yaitu melanjutkan yang sudah terealisasi dan mengembangkannya. Di antaranya menyalurkan kredit kepada UMKM melalui Bank DKI, membangun Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA), membangun tempat pengolahan sampah, menyelesaikan pembangunan trotoar.
Sebagai penantang, pasangan Anies-Sandi memprioritaskan tiga program jika terpilih sebagai gubernur dan wakil yaitu program One Kecamatan One Center for Enterpreneurship (OK OCE), hunian terjangkau tanpa uang muka, dan Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus.

Program kerja siapa yang dipilih warga Jakarta? Siapa yang bakal menjadi pemilik kursi panas DKI 1? Warga ibu kota akan menentukan nasib mereka untuk lima tahun mendatang, hari ini.

Ikuti perkembangan Pilkada DKI Jakarta di sini
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER