Bandung, CNN Indonesia -- Sudah bukan rahasis umum lagi. Semenjak kasus Setya Novanto mencuat maka ‘senayan’ semakin bergejolak. Gesekan antar kepentingan semakin terlihat.
Melihat sejarahnya Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) terbentuk saat pemilu pemilihan presiden tahun 2014 lalu.
Alih-alih sudah membaur satu sama lain demi kepentingan rakyat ternyata sekarang mulai terlihat kembali pertarungan antara KMP dan KIH.
Pertarungan ini bukan lagi di arena pemilu pemilihan presiden. Pertarungan ini kembali mempertemukan antara KMP dan KIH dalam kasus Setya Novanto. Hal ini bisa dilihat dalam kasus tersebut bahwa partai yang tergabung dalam KMP mendukung Setya Novanto, sedangkan KIH bertindak sebaliknya bahkan ada beberapa partai yang mengganti anggotanya di MKD.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perlu diingat bahwa kasus Setya Novanto ini sedang ditangani oleh Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD). MKD merupakan alat kelengkapan DPR yang bersifat tetap dan berjumlah 17 orang. Berikut nama-nama yang tergabung dalam MKD:
1. Dr. KH. SurahmanHidayat, M. A. Fraksi PKS.
2. Hardisoesilo Fraksi Partai Golkar.
3. Dr. Junimart Girsang, S.H., M.BA., M.H. Fraksi PDIP.
4. Ir. Sufmi Dasco Ahmad, S.H., M.H. Fraksi Partai Gerindra.
5. A. Bakrie Fraksi PAN.
6. Sugiman Fraksi PAN.
7. Budi Supriyanto, S.H., M.H. Fraksi Golkar.
8. Drs. H. Zainut Tauhid Sa’adi, M. Si. Fraksi PPP.
9. Henry Yosodiningrat Fraksi PDIP.
10. Fandi Utomo Fraksi Partai Demokrat.
11. H. Darizal Basir Fraksi Partai Demokrat.
12. H. Sarifuddin Sudding, S. H., M. H. Fraksi Partai Hanura.
13. H. R. Muhammad Syafi’I, S.H., M. Hum. Fraksi Partai Gerindra.
14. Marsiaman Siragih Fraksi PDIP.
15. H. Aceng Adang Ruhiat, M. Si. Fraksi PKB.
16. Akbar Faisal Fraksi Partai Nasdem.
17. Sy. Anas Thahir Fraksi PPP.
Ketujuh belas nama diatas yang akan mempertaruhkan apakah DPR masih bisa disebut sebagai lembaga yang netral atau justru hanya akan tercoreng di mata masyarakat. Terlihat dari mulai dukungan KMP terhadap Setya Novanto dan penggantian anggota MKD yang dilakukan oleh sebagian besar KIH.
Di sini terlihat aroma politik yang sangat kuat. Sekarang mari kita awasi bersama untuk kasus Setya Novanto ini, siapakah yang kuat KMP atau KIH? Tapi, satu hal yang masyarakat inginkan adalah keadilan.