Jakarta, CNN Indonesia -- Kericuhan antara massa pendukung Prabowo-Hatta dengan pihak kepolisian di Patung Kuda Arjuna Wiwaha Jakarta pada 21 Agustus lalu masih meninggalkan masalah bagi kubu pendukung capres-cawapres nomor urut satu itu.
Mereka berkukuh kepolisian menggunakan senjata api peluru karet saat kericuhan terjadi.
"Akui saja kalau mereka menggunakan peluru karet, kami ada korbannya," ujar Habiburrahman, salah satu kuasa hukum Prabowo-Hatta di Komisi Kepolisian Nasional Jakarta, Kamis (28/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia juga mengklaim pihaknya memiliki bukti jika polisi menggunakan peluru karet.
"Kami sudah pegang buktinya dan akan kami serahkan ke komnas HAM," katanya. Dia menambahkan pihaknya memiliki beberapa peluru karet yang ditemukan di tempat kejadian kericuhan.
Sebelumnya Kapolri Jenderal Sutarman mengatakan pihak kepolisian hanya beraksi hingga protap langkah 3 saat kericuhan terjadi. "Anak buah saya hanya sampai menggunakan water cannon dan gas air mata," ujarnya pada Selasa (26/8).
Meski begitu, Habiburrahman mengatakan ada beberapa korban yang mengaku terkena tembakan peluru karet. "Saat ini yang kondisinya paling parah ada empat orang," ujarnya menyebutkan.
Selain melapor ke Kompolnas, kubu Prabowo-Hatta sudah melaporkan kasus kericuhan tersebut ke komnas HAM dan selanjutnya berencana juga melapor ke Propam Mabes Polri.