Gunung Padang Digali Kembali, TNI Ikut Andil

CNN Indonesia
Senin, 15 Sep 2014 11:54 WIB
Situs Gunung Padang Kembali Digali. Kali ini, TNI di belakangnya.
Dok. Istimewa
Jakarta, CNN Indonesia -- Para pakar yang tergabung dalam Tim Riset Terpadu Mandiri (TRTM) kembali melakukan penggalian di situs prasejarah Gunung Padang, Cianjur, Jawa Barat. Kali ini, penggalian itu melibatkan aparat Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD).

Berdasarkan informasi yang diterima oleh CNN Indonesia dari narasumber yang tak mau disebutkan namanya, belasan tentara berada di Situs Gunung Padang sejak bulan Agustus lalu. Mereka tak hanya menjaga situs tetapi juga turut serta melakukan penggalian dengan cangkul pada areal situs.

Melalui foto-foto yang diterima oleh redaksi CNN Indonesia, para tentara berbaju loreng tampak serius melakukan pencangkulan petak tanah dan mengangkut tanah yang dicangkul dengan ember kecil. Tampak pula dua warga sipil di lokasi Situs Gunung Padang. Salah satu diantara mereka, menurut penjelasan narasumber, adalah Danny Hilman, ahli geologi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Situs Gunung Padang menuai banyak kontroversi semenjak beberapa pakar dalam TRTM termasuk geologis Danny Hilman, staf Khusus Presiden Bidang Bencana Andi Arief, serta arkeolog Ali Akbar mengungkapkan temuan yang menyatakan adanya piramida di dalam areal situs tersebut pada 2012. Piramida tersebut diklaim berusia 5200 Sebelum Masehi (SM), lebih tua dari piramida di Gyza, Mesir, yakni 2500 SM.

Temuan tersebut menurut penjelasan TRTM terungkap setelah tim melakukan uji laboratorium terhadap bebatuan di areal situs di Badan Teknologi Nuklir Nasional (BATAN) dan Data Lab di Miami, Amerika Serikat. Penemuan itu diungkapkan ke publik termasuk ke pihak universitas, Gubernur Jawa Barat, peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bandung, Pangdam Kodam 2 Siliwangi, Markas Besar Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) hingga ke hadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Pada awal Mei, pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud) memerintahkan TRTM untuk menghentikan penggalian mandiri yang dilakukan tanpa kordinasi dengan Badan Arkeologi Nasional (Arkenas). Kemendikbud, melalui Wakil Menteri Wiendu Nuryanti, mengatakan pihaknya akan membentuk tim nasional Situs Gunung Padang untuk menindaklanjuti temuan dari tim TRTM. Pada 11-12 Mei, pemerintah, melalui intruksi Presiden, mengeluarkan perintah ekskavasi Situs Gunung Padang dengan melibatkan 100 arkeolog, TNI dan POLRI. Penggalian kembali dilanjutkan hingga perintah tersebut berakhir pada bulan Juli.

Tindakan TRTM untuk melakukan penggalian kembali Situs Gunung Padang pada bulan Agustus lalu hingga September ini dinilai banyak pihak telah melangkahi ketentuan pemerintah, yang menugaskan tim nasional untuk menangani langsung kontroversi Gunung Padang.

Ali Akbar, dihubungi via telepon, mengatakan penggalian memang telah dilakukan oleh tim TRTM sejak 8 Agustus lalu.

"Surat Keputusan Mendikbud untuk melanjutkan kembali ekskavasi di GUnung Padang sudah keluar tanggal 8 Agustus. Makanya, kami berani melakukan penggalian," ujar arkeolog tersebut, Senin (15/09).

Dia melanjutkan berdasarkan SK tersebut, tim nasional bentukan Kemendikbud berhak untuk melakukan perlindungan, pengembangan dan penelitian terhadap situs. Namun, ALi juga mengakui dia belum melihat satupun orang Kemendikbud dan perwakilan lain dari tim nasional yang hadir di lokasi situs.

"Katanya Pak Harry Widianto (Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman) mau datang siang ini," dia menjelaskan. "Kami, sih, sudah melebur ke tim nasional. Kami ikut saja arahan Pak Menteri."
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER