Polisi: Seorang Teroris Masuk Jaringan Santoso

CNN Indonesia
Senin, 15 Sep 2014 15:00 WIB
Satu dari tiga orang warga negara Indonesia yang ditangkap disinyalir merupakan anggota dari kelompok teror pimpinan Santoso. Buronan yang kini paling dicari oleh polisi.
Jakarta, CNN Indonesia -- Proses interogasi terhadap tujuh orang terduga teroris yang tertangkap Sabtu dini hari lalu terus berlangsung di dua kota. Tiga Warga negara Indonesia diinterogasi di Poso, sedangkan empat warga negara asing diperiksa di jakarta.

Dari hasil pemeriksaan beberapa informasi penting mulai bisa dikuak tim detasemen khusus antiteror. Menurut Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Kombes Agus Rianto, satu dari tiga orang warga Indonesia yang tertangkap densus antiteror merupakan anggota dari jaringan dari Santoso.

"Sangkaannya menyembunyikan orang yang sedang kami cari," kata Agus.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemeriksaan , kata Agus, hingga kini masih dilakukan dengan batas waktu 7x24 jam. "Jangka waktu itu sesuai dengan aturan dan semoga bisa selesai lebih cepat," ujarnya.

Santoso merupakan buronan teroris paling dicari saat ini. Anggota Jamaah Anshorut Tauhid itu, diduga terlibat dalam sejumlah aksi teror. Salah satunya, termasuk dalam aksi penembakan tiga polisi di BCA Palu pada Mei 2011.

Jejaring Santoso juga sempat memimpin pelatihan teroris di Poso. Pelatihan yang kemudian melahirkan sel-sel teroris baru seperti kelompok Thorik dan kawan-kawan yang terkait dengan jaringan Solo.

Kelompok Santoso kerap melakukan fai -konsep pencarian dana melalui perampokan dan pencurian- di wilayah Sulawesi Tengah atas perintah Santoso.

Sebelumnya pada Sabtu (13/9) dini hari lalu di Kabupaten Parigi Mountung, Sulawesi Tengah, terjadi penangkapan terhadap tujuh orang terduga jaringan teroris. Empat warga negara asing, tiga warga negara Indonesia. Dalam mobil ketiga WNI tersebut terdapat sebuah paspor yang merupakan milik salah satu dari empat WNA yang ditangkap setelahnya.

Penangkapan ketujuh terduga teroris itu bermula dari sebuah operasi razia kendaraan di depan kantor polisi Parigi Mountung. Gerakan aneh dan mencurigakan ditampakan rombongan teroris yang menumpang kendaraan Daihatsu Xenia. Sempat berhenti dan berbalik arah dengan mengebut. Tembakan beberapa kali sempat termuntakan dari pistol polisi, untuk memperingatkan namun tak dihiraukan. Tak lama dikejar, mereka kemudian tertangkap.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER