Penangkapan Poso Bukti Jejaring Teroris Asing

CNN Indonesia
Senin, 15 Sep 2014 15:11 WIB
Empat warga asing yang tertangkap di Poso diduga datang sebagai bentuk junnah ISIS. Mereka dikirim untuk membantu pengikut kelompok Santoso.
Latihan Penanggulangan Teror (Gultor) TNI digelar di Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (29/1/2014). Latihan ini diselenggarakan dengan tujuan mengantisipasi dan merespon kemungkinan terjadinya aksi terorisme yang mengancam masyarakat. (foto: Rachman Haryanto/detikcom)
Jakarta, CNN Indonesia -- Penangkapan empat warga negara asing di Poso pada Sabtu dini hari di Poso, Sulawesi Tengah, dikatakan oleh Pengamat Terorisme dari Universitas Malikussaleh, Al Chaidar, sebagai realisasi dari pernyataan pemimpin kelompok teroris asal Poso, Santoso.

Menurut Chaidar, penangkapan empat warga asing di Poso menjadi wujud keterlibatan jaringan teroris internasional, khususnya ISIS, yang mengirimkan langsung bala tentara ke Indonesia untuk pertama kalinya. "Sudah disebut dalam baiat Santoso. Itu sudah direncanakan. Kedatangan empat warga asing tersebut menjadi bentuk dukungan. Kalau dia tidak disupport nanti menyalahi konsep junnah (proteksi)," ujar Chaidar saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (15/9).

Dia meyakini keempat terduga teroris yang saat ini sudah ditahan di Markas Brigade Mobil Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, berasal dari Turki dan merupakan bagian dari jaringan ISIS yang dimasukkan ke Indonesia. Chaidar mengatakan, hal tersebut sangat mungkin mengingat Turki telah menjadi recruiting ground ISIS sejak tahun 2013.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Turki itu satu-satunya negara yang bisa masukin mujahidin luar ke Syria. Di sana menjadi satu-satunya hub. Jalur lain tidak bisa karena sulit," kata Chaidar. "Turki sengaja membuka peluang untuk memberikan bantuan sosial kepada kelompok Islam Syria."

Tidak hanya di Poso, Chaidar juga menyebut beberapa kota besar lainnya yang saat ini sudah menjadi tempat berkumpul pendukung ISIS. Beberapa di antaranya adalah Bima, Medan, dan beberapa kota di Jawa Tengah. "Kota-kota tersebut menjadi penyebaran pendukung mereka. Sedangkan, para tentara semuanya ada di Poso," sebutnya.

Mengenai keberadaan Santoso alias Abu Wardah, Chaidar menyebut sang buronan masih berada di Poso. Hal itu diyakininya mengingat Santoso pernah mendeklarasikan tidak akan meninggalkan Poso. "Dia masih di Poso. Dia tidak akan meninggalkan Poso. Karena dia pernah mengatakan bahwa dia hanya mau mati di Poso," katanya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER