Semua Paspor Terduga Teroris Asing Dipastikan Palsu

CNN Indonesia
Senin, 15 Sep 2014 15:36 WIB
Juru bicara kepolisian Komisaris Besar Agus Rianto mengatakan, keempat warga negara asing mengaku berasal dari Turki, namun pada paspor mereka tak ada cap pergi meninggalkan Turki.
Latihan Penanggulangan Teror
Jakarta, CNN Indonesia -- Terduga teroris yang merupakan warga negara asing diduga menggunakan paspor palsu. Dugaan tersebut mencuat lantaran ditemukan sejumlah kejanggalan dalam paspor mereka yang ditemui polisi.

"Mereka mengaku dari Turki tapi tidak ada cap mereka keluar dari Turki," ujar Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Komisaris Besar Agus Rianto di Kantor Divisi Humas Polri, Senin (15/9).

Agus mengatakan, tim masih mengidentifikasi kejanggalan tersebut. "Kemungkinan mereka membuat (paspor) di Thailand," tambah Agus.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Agus, pada paspor tersebut terdapat cap dari Thailand, Malaysia, dan Indonesia. "Jadi mereka menggunakan beberapa jalur, Jakarta-Makassar dan Bandung-Makassar," kata Agus.

Setelah dari Makassar, keempat WNA tersebut pergi menuju Palu sebelum akhirnya tertangkap di Poso. Keempatnya mengaku sebagai warga negara Turki, namun bahasa yang mereka gunakan bukanlah bahasa Turki. "Bahasa mereka berasal dari sebuah daerah di Turkistan, perbatasan Tiongkok dengan Mongolia," ujarnya.

Keempat WNA tersebut ditangkap pada Sabtu (13/9) dini hari di Kabupaten Parigi Mountung, Sulawesi Tengah. Keempatnya dicokok bersama tiga warga negara Indonesia. Penangkapan ketujuh terduga teroris tersebut bermula dari sebuah operasi razia kendaraan di depan kantor polisi Parigi Mountung.

Polisi melihat ada gerakan aneh dan mencurigakan dari rombongan teroris yang menumpang kendaraan Daihatsu Xenia. Mobil tersebut sempat berhenti dan berbalik arah dengan kecepatan tinggi. Polisi lantas melakukan tembakan beberapa kali sebagai peringatan, namun tak dihiraukan. Tak lama dikejar, mereka tertangkap.

Penangkapan itu merupakan kelanjutan dari penemuan paspor salah satu dari mereka di mobil tiga WNI yang ditangkap Sabtu (13/9) dini hari. "Salah satu dari tiga orang tersebut terkait dengan jaringan teroris Santoso," ujar Agus.

Hingga kini polisi masih mendalami apakah keempat WNA tersebut termasuk jaringan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) atau tidak. "Kelompok Santoso 'kan sudah mendeklarasikan mendukung ISIS dan mereka berempat bertemu dengan orang Santoso, jadi masih kami selidiki," katanya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER