Polisi Buntuti Empat Warga Asing Sejak di Makassar

CNN Indonesia
Senin, 15 Sep 2014 15:48 WIB
Kepolisian telah mengawasi gerak empat warga asing yang ditangkap di Poso sudah diawasi sejak mereka menginjakkan kaki di Makassar. Diyakini keempatnya terkait jejaring internasional.
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian telah mengawasi gerak-gerik empat warga asing yang ditangkap di Poso sudah diawasi sejak mereka menginjakkan kaki di Makassar. Polri juga yakin keempatnya memiliki hubungan dengan jaringan teroris yang ada di Indonesia.

"Keempat orang WNA tersebut dijemput oleh tiga orang WNI di Makassar untuk selanjutnya pergi ke Poso," ujar Kapolri Jenderal Sutarman di Gedung Nusantara 1 DPR RI, Senin (15/9).

"Anak buah saya langsung membuntuti mereka dari Makassar hingga ditangkap di Poso," tegas Sutarman.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Poso, ujar Sutarman, memang menjadi salah satu pusat pergerakan jaringan teroris Santoso. Dia menegaskan ketiga WNI yang menjemput empat WNA tersebut merupakan anggota kelompok Santoso.

"Mereka (WNA) akan ke Poso untuk bergabung dengan kelompok Santoso," ujar Sutarman.

Sebelumnya pihak kepolisian menangkap tujuh orang pada Sabtu (13/9) yang diduga terkait jaringan teroris Santoso. Tiga orang WNI ditangkap pada dini hari sedangkan pat WNA pada sore hari. "Sekitar pukul 17.00," kata Sutarman.

Saat ini empat WNA yang mengaku berwarga negara Turki sedang diperiksa intensif di Jakarta. Sementara tiga WNI diperiksa di Palu. Pemeriksaan dilakukan terpisah agar memudahkan penggunaan tenaga penerjemah untuk berkomunikasi dengan terduga teroris.

"Di paspor tertera mereka warga Turki tapi bahasa yang mereka gunakan adalah bahasa Uigur," ucap Sutarman. Uigur merupakan bahasa yang digunakan di sebuah daerah bernama Turkistan, di perbatasan Tiongkok dengan Mongolia.

Kejanggalan tersebut membuat kepolisian sedikit kesulitan dalam menggali informasi. "Penerjemah hanya mengerti 60% perkataan mereka," ujar Sutarman.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER