Wakil Menteri Pergoki Pemberi Gratifikasi

CNN Indonesia
Rabu, 17 Sep 2014 17:05 WIB
Kelakuan dua pejabat Kementerian Hukum dan HAM yang menerima gratifikasi atas izin notaris itu ternyata awalnya dipergoki oleh Wakil Menteri, Denny Indrayana.
Jakarta, CNN Indonesia --
Perbuatan Nur Ali dan Lilik Sri Haryanto, Dua pejabat kementerian Hukum dan HAM yang melakukan pungutan liar, awalnya diketahui oleh Wakil Menteri Hukum dan HAM, Denny Indrayana. Saat itu, Denny melakukan sidak terhadap jajaran pejabat di Kemenkumham.

"Saat menemukan barang bukti tersebut yakni duit senilai Rp 120 Juta, Wamenkumham langsung melimpahkan kasus tersebut ke Komisi Pemberantasan Korupsi," ujar Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Tony T. Spontana. Namun, setelah melalui proses di KPK akhirnya kasus keduanya diserahkan ke Kejaksaan Agung untuk diproses lebih lanjut.

Tony meyakini uang yang diterima oleh Ali dan Lilik lebih dari yang ditemukan di tempat kejadian perkara. "Penyidikan menyangka mereka bisa menerima gratifikasi hingga mencapat Rp 500 Juta," ujar Tony saat dihubungi via telepon oleh CNNindonesia.com, Rabu (17/9).
Penyidikan terhadap keduanya akan berlanjut ke pemeriksaan terhadap para notaris yang diduga memberikan gratifikasi. "Karena mereka mendapatkan uang tersebut saat mengurus izin notaris," ujar Tony.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ali dan Lilik ditetapkan sebagai tersangka pada Selasa lalu setelah Kejaksaan Agung memeriksa tiga orang saksi yang berasal dari Kemenkumham. Asnovita, saksi pertama, merupakan staf Ali saat Ali menerima gratifikasi, Andriyanto, saksi kedua, merupakan orang yang memeriksa Ali dan Lilik saat keduanya ketahuan menerima gratifikasi, dan Yayah merupakan Kepala Bagian Perencanaan dan Pelaporan Sekretariat Inspektorat Jenderal Kemenkumham.

Tony belum bisa memastikan berapa orang notaris yang akan diperiksa karena penyidik masih melakukan identifikasi. Namun dia memastikan tidak akan berlama-lama membiarkan kedua tersangka tersebut bebas.

"Secepatnya kami akan melengkapi data dan akhinya menahan mereka," ujar Tony.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER