KONTROVERSI GUNUNG PADANG

Koin Misterius Diyakini Bukan Temuan Mata Bor

CNN Indonesia
Kamis, 18 Sep 2014 16:45 WIB
Koin misterius Gunung Padang diduga bukan hasil temuan mesin bor peneliti. Sumber menyatakan, koin itu ditemukan di galian parit.
Areal ekskavasi tim Ali Akbar dan Danny Hilman di Situs Gunung Padang Dok. Gilang Fauzi, CNN
Jakarta, CNN Indonesia -- Ahli menduga koin misterius tim arkeologi di situs prasejarah Gunung Padang, Cianjur, Jawa Barat, bukan hasil temuan mesin bor. Ketua Ikatan Arkeologi Indonesia (IAI), Yunus Satrio Atmodjo, mengatakan dari bentuk permukaan koin yang tidak memiliki goresan sama sekali sulit dipastikan kalau koin misterius tersebut ditemukan melalui mesin bor.

"Kalau datang dari lubang pengeboran, sangat kecil kemungkinan tidak rusak. Paling tidak kena bor. Tidak mungkin utuh sama sekali," Yunus menjelaskan pada CNN Indonesia melalui telepon, pada Kamis (18/09).

Pernyataan Yunus lantas diamini oleh sumber CNN Indonesia. Si sumber mengatakan koin itu ditemukan seseorang di bekas galian parit di areal situs. Galian ini dibuat oleh sejumlah personel TNI untuk mengalirkan air dari mesin bor. "Ya, ditemukan di parit ketika mencangkul," kata si sumber yang tak mau dikutip namanya itu.  

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Koin misterius berwarna hijau berkarat ditemukan oleh tim ekskavasi Gunung Padang di bawah pimpinan arkeolog Ali Akbar dan geolog Dany Hilman pada 15 September lalu. Mereka lantas mempublikasikan koin tersebut ditemukan pada kedalaman 11 meter dan mengklaim penemuan itu sebagai indikasi kuat terdapatnya bangunan tua prasejarah dalam bukit Gunung Padang.

Pakar arkeologi dan numismatik, setelah mengamati koin tersebut, langsung membantah dengan tegas kalau koin berasal dari masa prasejarah atau sekitar 5.200 Sebelum Masehi lalu. Trigangga, pakar numimastik dari Museum Nasional, mengatakan dilihat dari karakteristiknya, koin tersebut berasal dari masa Hindia Belanda. Ciri utama koin pada masa tersebut adalah terdapatnya bahasa Jawa Kuno, lingkaran titik-titik, bahasa Arab Melayu serta terbuat dari bahan perunggu.

Dikonfirmasi mengenai asal koin dari periode Hindia Belanda, wakil ketua bidang geologi tim nasional pelestarian dan pengelolaan situs Gunung Padang, Dany Hilman membantah. "Koin tersebut memang mirip koin Hindia Belanda tapi tetap tidaklah sama," dia menegaskan kepada CNN Indonesia.

Dia menjelaskan koin tersebut memiliki dua bulatan kecil-kecil, tidak satu seperti banyak dikatakan ahli mengenai koin periode Hindia Belanda. Dia juga menambahkan tidak mungkin koin tersebut berasal dari masa Hindia Belanda.

"Mana mungkin? Gimana caranya itu koin zaman HIndia Belanda? Memangnya Belanda pernah bongkar situs itu atau koin blesek ke kedalaman 11 meter?" ujarnya.

Disinggung soal informasi bahwa koin ditemukan di parit, Dany juga membantah. Dia menegaskan koin ditemukan oleh alat bor.

Dany melanjutkan saat ini pihaknya masih terus melanjutkan penelitian di situs Gunung Padang, untuk membuktikan dugaan adanya bangunan berbentuk piramida yang tertimbun di dalam bukit Gunung Padang. Pihaknya menargetkan penelitian itu akan rampung pada akhir bulan September ini untuk kemudian dilaporkan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

"Harapan semua tim sebelum Oktober semua sudah beres (urusan penelitian dan pelaporan)," dia menutup pembicaraan.

Sebelumnya, publik sempat dibuat geger dengan penemuan koin yang diklaim oleh Dany Hilman sebagai koin dari masa prasejarah. Koin tersebut ditemukan terbenam di kedalaman 11 meter di situs Gunung Padang. Berdasarkan penanggalan yang dibuat oleh tim tersebut, koin yang ditemukan lantas diperkirakan berasal lebih dari 22.770 tahun lalu karena berada di kedalaman 11 meter.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER