PPATK Siapkan Informasi Keuangan Capim KPK

CNN Indonesia
Jumat, 19 Sep 2014 16:38 WIB
PPATK akan menelusuri apakah calon pimpinan KPK pernah terkait dengan Laporan Hasil Analisis yang dibuat PPATK untuk lembaga penegak hukum.
Wakil Kepala PPATK Agus Santoso. (Foto: Rosmiyati Dewi Kandi/CNN Indonesia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi memasuki tahap profile assesment yang meloloskan 11 bakal calon. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan memastikan bersedia membantu memberi informasi transaksi keuangan bakal calon pimpinan lembaga antikorupsi itu jika diminta.

"Mungkin nanti kalau sudah sedikit (calonnya) akan diminta. Pastinya kami akan membantu pansel (panitia seleksi). Tentu hasilnya akan disampaikan kepada menteri," kata Wakil Kepala PPATK Agus Santoso ketika dihubungi CNN Indonesia, Jumat (19/9).

Agus menegaskan, lembaganya akan melakukan penelusuran untuk membaca rekam jejak keuangan calon pimpinan KPK. Tim PPATK akan menelusuri pihak terlapor dan pihak terkait seperti keluarga. "Pertama, apakah orang tersebut pernah namanya disebut atau terkait kasus yang pernah dibuat Laporan Hasil Analisis (LHA) atau tidak," ujar Agus.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bekas Dosen Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran ini memastikan, jika calon tersebut pernah melakukan transaksi keuangan mencurigakan, maka akan ditulis dalam rekomendasi kepada panitia seleksi. Rekomendasi akan menjadi catatan penting bagi panitia seleksi dalam menjaring nama yang akan dikirim ke DPR. "Nanti kami tulis misal yang bersangkutan melakukan beberapa kali setoran tunai hingga Rp 500 juta. Orang yang ada catatan seperti itu biasanya tidak diloloskan," ucapnya.

Meski demikian, sejauh ini rekomendasi PPATK pernah ditolak di sebuah lembaga negara. "Ada juga yang diloloskan, tetapi ternyata orang yang diloloskan terkena kasus hukum," katanya.

Saat ini, panitia seleksi tengah menyeleksi calon pimpinan lembaga antikorupsi. Dari hasil uji makalah kompetensi, panitia meloloskan 11 orang yang akan ikut seleksi profile assesment. Profile assesment dilakukan pada 18-19 September 2014, dilanjutkan dengan melakukan wawancara. Setelah wawancara, panitia akan merekomendasikan dua nama ke DPR untuk mengikuti uji kelayakan dan kepatutan. DPR mengajukan nama satu calon pimpinan KPK ke Presiden untuk ditetapkan dan dilantik.

Satu nama tersebut akan menggantikan Busyro Muqoddas yang akan purna tugas pada Desember 2014. Busyro merupakan salah satu dari 11 nama calon yang lolos memasuki tahap profile assesment. Sejumlah pegiat antikorupsi juga menjagokan mantan Ketua Komisi Yudisial itu untuk kembali menjadi pimpinan KPK.

Selain Busyro, 10 nama lain yang masuk dalam daftar bakal calon pimpinan KPK adalah Iwan Nazarudin Kurniawan, Ichran Efendi Siregar, Jamin Ginting, I Wayan Sudirta, Trisaktiyana, Ninik Maryanti, Ahmad Taufik, Robby Arya Brata, Subagio, dan Eddy Fritz Sinaga.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER