Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengunjungi Korea Selatan, Kamis pekan lalu. Kedatangannya kali itu selain menghadiri Pembukaan Asian Games XVII di kota Incheon, juga melakukan studi banding soal proyek pembangunan tanggul laut raksasa (giant sea wall) The Saemangeum, Jumat pekan lalu.
Pembangunan tanggul laut raksasa yang rencananya akan dibangun di Pantai Utara Jakarta ini bakal digunakan sebagai penampungan air dan penyediaan air baku bagi warga Jakarta.
Proyek tanggul laut raksasa ini merupakan bagian dari mega proyek National Coastal Integrated Capital Development (NCICD). Selain membangun sebuah tanggul laut, Pemprov DKI Jakarta juga berencana mereklamasi 17 pulau yang akan difungsikan menjadi sebuah kawasan terpadu di luar tanggul itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Proyek NCICD sendiri dilakukan untuk memperluas wilayah Jakarta dengan mereklamasi wilayah lautan, membangun tanggul raksasa penghalau rob, dan mengembangkan suatu kawasan terpadu yang terdiri dari perumahan, perkantoran, serta pusat perbelanjaan di wilayah yang direklamasi itu. Proyek ini telah digagas sejak masa pemerintahan Fauzi Bowo, serta baru ditargetkan untuk selesai pada tahun 2024.
Sebelum kunjungannya ke Korea Selatan, Ahok berencana untuk meniru masterplan pembangunan tanggul laut raksasa The Saemangeum. Itu dilakukan karena karakternya dirasa sama dengan gaint sea wall yang akan dibangun di Pantai Utara Jakarta oleh Pemprov bersama 17 pengembang.
The Saemangeum Seawall merupakan tanggul buatan manusia terbesar di dunia. Tanggul ini dibangun sepanjang 33 kilometer tepatnya di sebelah barat daya garis pantai Korea, memisahkan Laut Kuning dan bekas muara Saemangeum. Pembangunan tanggul ini dimulai sejak 1991 hingga 2010.
Sempat terjadi protes pada proses konstruksi The Saemangeum Seawall yang dipicu oleh beberapa grup pemerhati lingkungan. Salah satunya mengenai dampak pembangunan tanggul laut raksasa tersebut pada lingkungan setempat.
Terlepas dari hal itu, sebelumnya, Pemerintah Korea Selatan menawarkan bantuan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk mengerjakan berbagai pembangunan infrastruktur, salah satunya pembangunan giant sea wall.
Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Cho Taiyoung telah bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), pada Rabu (13/8) lalu, kemudian bertemu dengan Ahok pada Rabu (17/9) lalu, di Balai Kota DKI Jakarta. Dalam kedua pertemuan tersebut, Cho menyampaikan bahwa Pemerintah Korea Selatan siap membantu Pemprov DKI dan Pemerintah Indonesia membangun giant sea wall.