Jakarta, CNN Indonesia -- Tentara Nasional Indonesia menolak bantuan pengobatan yang ditawarkan oleh pihak kepolisian. Menurut Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen TNI) Mayor Jenderal Fuad Basya, TNI akan menanggung sendiri biaya yang diperlukan untuk mereka. Menurutnya, empat anggota TNI tersebut dapat melakukan pengobatan di seluruh Rumah Sakit yang ada di Batam.
"TNI bisa berobat sendiri," kata Fuad menegaskan.
Sebelumnya, pihak kepolisian menawarkan bantuan pengobatan bagi para korban penembakan. "Kami sudah jalankan operasi pengangkatan proyektil dan semua lewat biaya TNI sendiri," katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fuad juga membantah rumor jika anggotanya menenteng senjata saat insiden bentrok tak terelakan. Fuad menegaskan, tidak ada anggota TNI yang memegang senjata api jika tidak ada perintah khusus, pada Ahad malam lalu. Menurutnya, hal itu sudah menjadi peraturan di TNI, yang melarang penggunaan ataupun pembawaan senjata oleh anggota TNI, di luar penugasan.
"Di TNI, senjata selalu ada di dalam gudang. Dan itu baru akan dikeluarkan untuk pasukan khusus. Setelah digunakan pun senjata-senjata itu akan kembali dimasukkan ke gudang," kata Fuad saat dihubungi CNN Indonesia, Selasa (23/9). "Mereka tidak megang senjata karena tidak ada satupun yang pegang senjata ketika tidak bertugas."
Mengenai kondisi terkini empat anggota TNI yaitu Praka EB, Prada HS, Pratu ES dan juga Pratu EK, Fuad menceritakan, keempatnya sedang dalam tahap pemulihan. "Sudah, mereka sudah dalam pemulihan dan masih di Rumah Sakit," katanya.
Penyerangan terhadap empat anggota TNI oleh beberapa oknum kepolisian dan brimob terjadi di Batam, Kepulauan Riau, Minggu (21/9) malam, sekitar pukul 20.00 WIB. Gesekan antara anggota Polri dan TNI tersebut menyebabkan empat anggota TNI mengalami luka tembak. Insiden bermula pada saat dua anggota TNI melintas di kawasan Perumahan Taman Cipta Asri. Kala itu, kepolisian dari Polres Batam sedang melakukan penggerebekan pada sebuah rumah di perumahan tersebut, yang diduga menimbun bahan bakar minyak (BBM).
Dua anggota TNI itu dikeroyok oleh beberapa oknum polisi di dalam perumahan. Keduanya kemudian dibawa ke kantor Brimob oleh anggota polisi. Sedang, dua anggota TNI lainnya, menyusul ke kantor Brimob, setelah mengetahui kedua temannya ditahan. Di salah satu ruangan Makobrimob Batam itu terjadi penembakan kepada empat anggota TNI.