Jakarta, CNN Indonesia -- Politikus Demokrat yang juga anggota Komisi III DPR-RI, Ruhut Sitompul, menyebut empat kader partai yang sudah menjadi tersangka kasus korupsi adalah orang-orang yang merusak partai yang mengusung Susilo Bambang Yudhoyono sebagai ketua dewan pembina itu. "Kami sadar betul kalau partai kami rusak oleh mereka," ujar Ruhut, saat dihubungi CNN Indonesia, Rabu (24/9).
Dia mengatakan, partainya masih bersikap tegas dan tidak mau memberikan toleransi terhadap siapapun anggotanya yang diduga terlibat dengan kasus korupsi. Ruhut yakin, saat ini sudah tidak ada lagi antek-antek Anas, yang mungkin dapat merusak partai dengan kasus korupsi lainnya. "Sudah tidak ada lagi. Antek-anteknya dia (Anas) kan sudah keluar," kata Ruhut menyebut nama dua loyalis Anas, Gede Pasek dan Makmun Murod.
Ruhut juga memastikan, Partai Demokrat kini sangat memantau jika ada anggotanya yang menunjukkan keberpihakan kepada Anas. Dia menegaskan, siapapun yang memberikan dukungan kepada Anas, kelak akan dipecat dari partai. "Kalau masih ada yang condong ke sana (Anas), kita pecat juga," ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berkenaan dengan vonis Anas yang akan dijatuhkan siang nanti, Ruhut menegaskan tidak ada support yang diberikan oleh Partai terhadap Anas. Menurutnya, Demokrat masih akan terus menguatkan misi mereka yang tidak mentolerir korupsi. "Apapun yang berkaitan dengan hukum, apalagi korupsi, narkoba, dan teroris, kami tidak boleh mengintervensi siapapun yang berurusan dengan hukum." kata Ruhut.
Meski empat orang kadernya yaitu, Andi Malarangeng, Angelina Sondakh, Nazarrudin, hingga Hartati Murdaya sudah ditetapkan sebagai tersangka korupsi, Ruhut tetap yakin bahwa masyarakat masih mau memberikan dukungannya kepada Partai Demokrat. Alasannya, Demokrat mampu bersikap tegas terhadap anggotanya yang ketahuan terlibat korupsi. "Partai lain ada yang lebih banyak dari kami korupsinya. Tapi malah ditutupi. Hanya kami yang bisa memberantas. Hari ini ketahuan, hari ini dipecat," ujarnya.