Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memastikan anggotanya yang digebuki oleh oknum kepolisian di Batam, bukanlah prajurit yang sedang membekingi warga yang diduga melakukan penyelundupan bahan bakar minyak.
Gatot mengatakan, dua prajuritnya yang pertama kali menghampiri rumah yang digerebek polisi, merupakan warga di Perumahan Cipta Asri. "Karena ada 134 prajurit yang tinggal disana. Mereka tidak tertampung di sini, makanya mereka tinggal di sana. Dan mereka datang ke lokasi karena melihat keramaian," kata Gatot dalam pernyataannya yang disiarkan di situs resmi TNI AD, Rabu (24/9).
Dia menceritakan, setelah dua prajuritnya dipukuli di lokasi penggerebakan dan dibawa ke markas brimob, ada empat prajurit lainnya yang menyusul ke Makabrimob. Mereka adalah Praka Eka Basri, dan Pratu Eko Syahputra, Pratu Ches Budiman dan Pratu Renaldi. Saat hendak menanyakan kedua temannya, empat prajurit tersebut, kata Gatot, malah mendapat penyerbuan mendadak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka datang secara baik-baik ke penjagaan Brimob. Pada saat mereka datang, tiba-tiba Brimob yang berjaga malah mengokang senjata, dan lari ke belakang sambil bilang kalau mereka diserbu. Empat orang ini tidak pegang senjata. Pada saat itu, tiba-tiba mereka dengar ada perintah serangan, dan mereka dikejar," ujarnya.
Mendapati perlakuan tersebut, dua prajurit yang berhasil lari dari kejaran, melaporkan kepada Komandan Kompi Markas. Pimpinan Yonif 134 malam itu datang untuk meminta kepada Wakasad Brimob di sana, agar prajurit mereka dikembalikan. Akan tetapi, beberapa saat sebelum keempat prajurit tersebut dikembalikan, terdengar ada suara tembakan dari dalam Makobrimob.
"Menurut pengakuan Praka Eka, mereka ditembak di dalam asrama," kata Gatot. Dia menyebutkan, hingga saat ini, telah diketahui proyektil yang sudah diangkat dari kaki prajuritnya adalah peluru berukuran 5.6 mm. Namun, pihaknya belum mengetahui total dari peluru yang menembus keempat kaki prajuritnya. "Karena ada peluru yang tembus," ujarnya.
Seperti diketahui, pada Ahad malam lalu sekitar pukul 20.00 WIB, terjadi penyerangan antara dua anggota TNI oleh sekelompok anggota kepolisian di Perumahan Taman Cipta Asri, Tembesi, Batam. Penyerangan terjadi setelah dua anggota TNI mendatangi sekelompok polisi yang sedang melakukan aksi penggerebekan di sebuah rumah, yang diduga menimbun bahan bakar minyak (BBM).
Dalam insiden ini, keempat anggota TNI masing-masing mengalami luka tembak dan juga luka berat akibat pemukulan di bagian kepala.