Jakarta, CNN Indonesia --
Kepala Bidang Informasi Metereologi Publik Kukuh Ribudianto mengatakan suhu udara Jakarta diperkirakan akan tetap tinggi hingga akhir pekan ini akibat adanya pengaruh siklon tropis dari Filipina.
"Suhu udara di Jakarta masih berada di kisaran 36 hingga 37 derajat celcius," kata dia menjelaskan kepada CNN Indonesia, pada Jumat (26/09).
Kukuh melanjutkan suhu pada kisaran tersebut tergolong tinggi. Suhu normal di Jakarta umumnya berada pada 34 hingga 35 derajat celcius.
Suhu tinggi tersebut, ujar Kukuh, disebabkan oleh adanya tekanan rendah bibit siklon tropis, yang bergerak dari sebelah Timur Filipina menuju ke sebelah utara Tahuna. Siklon tersebut berkecepatan 20 km/jam dengan tekanan rendah sebesar 975 mb.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski suhu melebihi batas normal, Kukuh mengatakan hal ini masih tergolong normal. Jakarta, ujarnya, pernah mengalami suhu tinggi seperti ini pada tahun 2013. Saat itu, suhu Jakarta menyentuh angka 37 derajat celcius.
Daerah lain yang akan mengalami suhu serupa seperti di Jakarta, lanjutnya, diantaranya Bima di Nusa Tenggara Barat, bagian selatan pulau Sumatera seperti Palembang dan Lampung, wilayah pulau Jawa, serta Kalimantan Selatan. Daerah tersebut termasuk ke dalam kategori musim Moonsonal atau memiliki satu puncak musim hujan.
“Dalam kondisi suhu tinggi seperti ini pada masa musim kemarau, dampaknya adalah pasokan air bisa berkurang.” kata dia.
Sementara itu, Mukri Friatna Direktur Penanggulangan Bencana Wahana Lingkungan Indonesia (Walhi) mengatakan dampak utama dari naiknya suhu di sebagian wilayah Sumatra, pulau Jawa dan sebagian Kalimantan adalah kekeringan dan kelangkaan air. Tak hanya itu, resiko adanya kebakaran juga terjadi di Jambi, Riau, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.
“Untuk mencegah kemungkinan semakin parahnya kekeringan air, kami minta pemerintah untuk menjaga preservasi air di tempat tempat strategis seperti Gunung Salak, Gunung Gede-Pangrango dan Gunung Merapi,” ujar dia.