Jakarta, CNN Indonesia --
Ratusan demonstran di depan Nusantara II Gedung Dewan Perwakilan Rakyat mendesak agar DPR mengesahkan Rancangan Undang-Undang Daerah Otonom Baru dalam sidang paripurna Senin (29/9).
Beberapa dari demonstran menggunakan kemeja berwarna merah putih dan hijau putih yang bertuliskan "DOB Kota Manokwari". Jumlah mereka antara 300 dan 400 orang. Ratusan polisi dan Personil Pengamanan Dalam DPR disiagakan di depan Gedung Nusantara II untuk mencegah masuknya para demonstran tersebut.
"Sudah lama masyarakat kabupaten-kabupaten di Papua dan Papua Barat menginginkan pemekaran," ujar Akso, salah seorang demonstran. "Kesejahteraan hanya akan didapat lewat pemekaran," kata Raymond, seorang demonstran lain, menimpali.
Demonstran berkerumun di depan televisi di samping pintu masuk Gedung Nusantara II. Tak lama kemudian Ketua Komisi II Agun Gunanjar memutuskan untuk menunda pembahasan tentang RUU DOB.
"Pada akhirnya kami kembalikan lagi kepada anggota-anggota berdasarkan pandangan yang semua anggota yang masih berbeda yang tidak bisa sepakat,” kata Agun. "Dengan kata lain, pembahasan terhadap 65 RUU DOB ditunda pengambilan keputusannya dan direkomendasikan ke pemerintah dan DPR periode 2014-2019 untuk dilanjutkan."
Selepas pidato Agun, situasi di luar Gedung Nusantara II sempat memanas. Bahkan para pengunjuk rasa mengancam akan menginap di gedung DPR. Sampai berita ini diturunkan, mereka masih setia melihat layar televisi sambil meneriakkan yel desakan agar keinginannya dipenuhi oleh para anggota DPR.
"Papua! Merdeka! Papua! Merdeka!" kata salah seorang pengunjuk rasa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT