Jakarta, CNN Indonesia -- Jaksa Agung Basrief Arief menginginkan penggantinya nanti tetap diambil dari kalangan internal Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung). "Saya kira itu hak preogratif presiden untuk menentukan. Tapi saya menginginkan kalau bisa jaksa agung itu diambil dari orang internal, orang dalam kejaksaan,” kata Basrief di kantornya, Jakarta, Jumat (3/10).
Menurutnya jaksa agung yang akan datang harus mengetahui pasti anatomi kejaksaan. Selain itu dia juga diharapkan menguasai segala masalah-masalah yang terkait dengannya. Berdasar alasan itulah Basrief menginginkan penerusnya diambil dari kalangan internal.
Masa pemerintahan presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan segera berakhir dan jaksa agung yang baru akan ditunjuk. Meski demikian, jaksa agung belum mengajukan nama ke presiden terpilih Joko Widodo terkait penerusnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Jaksa Muda Pidana Khusus Widyo Pramono yang diduga menjadi salah satu kandidat kuat penerus Basrief menolak berkomentar saat ditanyai kesiapannya meneruskan Basrief.
"Jaksa agungnya masih Basrief Arief. Jaksa agung itu satu, jaksa agungnya Pak Basrief, tak boleh mendahului yang begitu," kata Widyo, Senin (29/9).
Seperti Basrief, dia juga menyerahkan kepada presiden yang mempunyai hak preogratif untuk menunjuk jaksa agung selanjutnya.