Jakarta, CNN Indonesia -- Ribuan pengungsi yang ada di Kabupaten Karo,Sumatera Utara, membutuhkan tambahan bantuan logistik di banyak tempat pengungsian, menyusul terus aktif dan tingginya aktifitas letusan dan erupsi debu Gunung Sinabung sejak Rabu malam (8/10).
"Belum ada bantuan logistik yang datang dari luar. Diharapkan bantuan bisa segera diarahkan ke posko utama di kantor kabupaten," kata Komandan Divisi Militer Karo Letnan Kolonel Asep Sukarna ketika dihubungi CNN Indonesia, Kamis (9/10).
Asep melanjutkan sampai saat ini Pemerintah Kabupaten Karo sudah memberikan banyak bantuan kepada para pengungsi mulai dari bantuan logistik pengungsi, masalah pembersihan abu vulkanik, penyemprotan dan pemberian 30 ribu masker kepada warga yang tinggal di sekitar Gunung Sinabung mengingat abu masih tebal menaungi tempat sekitar Gunung Sinabung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, keadaan para pengungsi di 16 titik tempat pengungsian di sekitar Sinabung dilaporkan masih baik-baik saja. Semua pengungsi, saat ini, masih bisa menjalankan kegiatan sehari-hari seperti diantaranya berdagang dan bertani.
"Semua lancar di sini, termasuk ketersediaan air bersih," ujar Asep.
Meski bantuan kepada para warga dari pemkab sudah cukup banyak, Asep mengatakan bantuan logistik masih sangat dibutuhkan. Pasalnya, letusan masih terus terjadi dan status Gunung Sinabung saat ini masih saja siaga.
"Kami tidak tahu kapan letusan ini selesai, itu urusan alam. Mudah-mudahan bantuan logistik kepada pengungsi masih cukup sampai luruhan abu ini selesai," katanya.
Saat ini ada sebanyak 3.278 jiwa mengungsi di 16 titik pengungsian termasuk Mesjid Agung, Mesjid Istikar Barastagi, Klasis GKBP dan Posko Tongkoh/Jambur Tongkoh. Menurut keterangan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga saat ini tidak ada korban tewas terkait erupsi Gunung Sinabung. Pemerintah sudah melakukan penyisiran ke desa-desa agar tetap disterilkan khususnya dalam desa di kawasan zona merah serta mengamankan pos pengungsian dan jalur menuju zona merah.