KORUPSI WISMA ATLET

Mantan Dirut Mandiri Dipanggil KPK

CNN Indonesia
Jumat, 10 Okt 2014 10:51 WIB
Mantan Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli Zaini dipanggil KPK. Dia rencananya diperiksa soal pencucian duit Nazaruddin dari kasus Wisma Atlet.
Bekas Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin usai hadir dalam persidangan. (Dokdetik)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli Zaini dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi. Dia dijakwalkan untuk menjalani pemeriksaan dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi penerimaan hadiah terkait pelaksanaan proyek PT Duta Graha Indah dan tindak pidana pencucian uang dalam bentuk saham di PT Garuda.

"Diperiksa sebagai saksi untuk tersangka MNZ," kata kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK, Priharsa Nugraha merujukkan nama Muhammad Nazaruddin, Jumat (10/10).

Belum diketahui pasti keterangan apa yang dibutuhkan KPK dari Zulkifli. Namun bekas Dirut bank ternama itu dipanggil setelah Nazaruddin kemarin menghabiskan waktu selama lebih dari enam jam untuk dimintai keterangan terkait kasus pengembangan Wisma Atet tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam kasus suap Wisma Atlet, Nazaruddin diputus menerima fee Rp 4,6 miliar dari PT DGI. Uang itu lantas 'dicuci' oleh Nazar dengan cara membeli saham di PT Garuda. Total saham yang dibeli Nazaruddin melalui lima anak perusahaan Grup Permai, mencapai Rp 300,8 miliar.

Kasus pun berkembang. Bekas Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Malarangeng turut terseret ke penjara, sementara bekas Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum menanti nasib banding dari vonis Hambalang.

Belum puas berkicau, Nazaruddin kemudian menyeret nama penting laninnya: Edhie Baskoro Yudhoyono. Anak presiden yang tenar dengan nama Ibas itu disebut Nazar punya andil dalam kasus yang menjeratnya.

Bekas Bendahara Umum Partai Demokrat mengaku telah memberi bukti aliran uang US$ 450 ribu untuk Ibas ke KPK. Uang itu diterima Ibas dari PT DGI. "Ibas itu banyak main proyek. Wisma Atlet salah satunya," kata Nazar saat yedak menjlani pemeriksaan di KPK, Kamis (9/10).

Pengaruh Ibas dalam proyek-proyek sangat kuat. Nazar bahkan menyebut Ibas memiliki andil besar dalam proyek SKK Migas melalui PT Saipem yang dimiliki Ibas. "Bahkan Soetan Batughana pernah dimarahi Mas Ibas terkait dengan masalah proyek di Saipem," kata Nazar.

Selain Ibas, saat itu Nazar juga tidak ragu menyebut beberapa nama penerima duit dari kasus korupsi Wisma Atlet seperti Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin dan beberapa Anggota DPR seperti Mirwan Amir, Olly Dondokambey dan Wayan Koster.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER