Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad memastikan dirinya tidak mungkin ditunjuk sebagai Jaksa Agung. Menurut Abraham, sikap tegasnya terhadap penegakan hukum membuat dia tak mungkin diminta membenahi Kejaksaan Agung.
"Sikap saya kan tidak ada wilayah abu-abu. Saya kan hitam putih, salah-salah saya gebuk. Apa orang di dalam mau saya gebuk?" kata Abraham di kantor KPK, Jakarta, Senin malam (27/10).
Apalagi KPK saat ini tengah dalam keadaan kekurangan personel. Abraham berharap jaksa-jaksa senior yang telah bertugas di KPK tidak ditarik Kejaksaan dalam proses transisi Kejaksaan Agung saat ini. "Jangan dulu, kami kan masih kekurangan. Boleh kalau dia jadi Jaksa Agung di sana," ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait kriteria Jaksa Agung, Abraham menekankan pentingnya integritas Jaksa Agung dari persoalan etika moral dan pelanggaran hukum.
Sampai saat ini, Presiden Joko Widodo belum menunjuk siapa yang ditugaskan sebagai Jaksa Agung baru pengganti Basrief Arief. Basrief meletakkan jabatannya 20 Oktober lalu bersamaan dengan berakhirnya masa jabatan Susilo Bambang Yudhoyono sebagai presiden berakhir. Untuk sementara ini Andhi Nirwanto menjabat sebagai Pelaksana Tugas Jaksa Agung.