Jakarta, CNN Indonesia -- Untuk mengurangi pencurian ikan, pemerintah memutuskan memakai satelit pemantauan kapal untuk melacak keberadaan kapal ilegal di perairan Indonesia. Sistem tersebut menyediakan informasi yang bisa diakses publik serta aparat berwenang mengenai kapal terdaftar di Indonesia.
Hal itu disampaikan oleh Susi Pudjiastuti selaku Menteri Kelautan dan Perikanan di Gedung KKP, Jakarta Pusat, Jumat (31/10).
"Sistem ini memang belum sempurna tapi akan kami tingkatkan lagi. Misalnya, saya ingin semua sistem satelit pelacak nantinya menggunakan iridium," kata Susi menjelaskan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Iridium merupakan salah satu sistem pelacakan dan pemantauan kapal menggunakan jaringan GSM. Pada saat di tengah laut, kapal akan secara otomatis mengirimkan data melalui satelit. Dengan menggunakan iridum, katanya, wilayah perairan di seluruh penjuru Indonesia akan terpantau.
Ditanyai kapan sistem satelit pelacak berbasis iridium tersebut diimplementasikan, Susi mengaku belum tahu waktu pastinya. Namun, publik sudah bisa mengakses data mengenai kapal terdaftar di Indonesia dengan membuka website KKP.
Susi juga menyampaikan untuk ke depan pemerintah akan bekerjasama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut dan kepolisian untuk menindak para nelayan ilegal.
Sementara itu, Syarief Widjaja selaku Sekretaris Jenderal KKP mengatakan pada 2014 pihaknya telah menangkap ratusan kapal ilegal yang menangkap ikan di perairan Indonesia.
"Tahun ini kamu sudah menangkap 115 kapal ilegal dari seluruh Indonesia," kata dia ditemui usai konferensi pers.
Syarief menjelaskan penegakkan hukum akan diterapkan bagi nelayan yang melakukan pelanggaran, baik nelayan ilegal atau tak terdaftar. Dia menyampaikan nelayan ilegal adalah mereka yang tidak memiliki izin. Sementara, nelayan tak terdaftar adalah mereka yang memiliki izin tetapi melanggar wilayah yang diizinkan.
"Hukumannya, ancaman penjara 6 tahun," ujar dia.
Susi kemudian mengatakan akan menindak tegas negara-negara yang melanggar peraturan perikanan di Indonesia. Salah satu caranya adalah dengan mengucilkan negara tersebut dari lingkaran bisnis perikanan dan kelautan.
"Saya belum tahu pasti bagaimana caranya. Tetapi, yang pasti saya akan melakukan segala cara yang saya bisa untuk melakukannya," kata dia." Sejauh ini, saya hampir selalu bisa melakukan apa yang saya inginkan."