PEMBUNUHAN WNI

Polisi Tak Turunkan Tim Khusus ke Hong Kong

CNN Indonesia
Selasa, 04 Nov 2014 13:39 WIB
Menurut Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Komisaris Besar Agus Rianto, kepolisian hanya akan mengandalkan satu petugas Staf Teknis Polri (STP).
Markas Besar Kepolisian terus melakukan koordinasi dengan pihak Kepolisian Hong Kong untuk terus bertukar data dan informasi. (REUTERS/Tyrone Siu)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian tak menerjunkan tim khusus yang diberangkatkan ke Hong Kong. Menurut Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Komisaris Besar Agus Rianto, kepolisian hanya akan mengandalkan satu petugas Staf Teknis Polri (STP).

“Ada satu petugas di Hong Kong,” kata Agus Rianto, Selasa (4/11).

Markas Besar Kepolisian RI saat ini mengaku masih terus berkoordinasi dengan kepolisian Hong Kong ihwal terbunuhnya seorang warga negara Indonesia di sana. Mereka bertukar banyak data mulai dari identitas hingga segala macam informasi lainnnya. Sementara itu di dalam negeri tim identifikasi dan forensik kepolisian juga terus berkoordinasi dengan Kementerian Luar negeri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kasus pembunuhan terhadap Sumarti Ningsih, WNI yang bekerja di Hongkong terungkap saat jasadnya ditemukan di apartemen Rurik George Caton Jutting, akhir pekan lalu. Jasad Sumarti ditemukan sudah dimutilasi menjadi beberapa bagian dan disimpan dalam sebuah koper.

Selain Sumarti, masih terdapat jasad lain yang ditemukan di kamar milik Jutting tersebut. Jasad berjenis kelamin perempuan tersebut teridentifikasi bernama Jesse Lorena yang setelah diselidiki merupakan WNI dengan nama asli Seneng Mujiasih. Diberitakan Reuters (2/11) yang mengutip South China Morning Post, pelaku bernama Rurik George Caton Jutting, 29, ditangkap Sabtu lalu setelah ditemukan dua mayat wanita di apartemennya di distrik Wan Chai, salah satu mayat terdapat di dalam koper di balkon.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER