Jakarta, CNN Indonesia -- Satu pekan usai baku tembak antara polisi dengan sekelompok orang yang diduga teroris, kepolisian menyatakan masih belum dapat memastikan apakah ada korban jiwa dalam bentrokan tersebut. Padahal, warga di sekitar tempat bentrok yang terjadi pada (30/10) lalu, mengatakan melihat adanya dua orang yang terkena tembakan.
"Setelah kejadian itu, tim kami terus melakukan penelusuran apakah benar ada korban jiwa dalam baku tembak tersebut," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar di kantor Divisi Humas Polri, Rabu (5/11).
Namun, hingga kini polisi belum menemukan jejak adanya korban penembakan. "Jadi kami belum bisa memastikan apakah benar ada yang tertembak. Karena laporan muncul dari warga sekitar," ujar Boy.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Boy menceritakan, baku tembak terjadi di desa Patamulembah, Poso Pesisir, pukul 11.30 WITA dan terjadi antara lima hingga sepuluh orang terduga teroris dengan tim Brimob Polda Sulawesi Tengah. "Dari petugas tidak ada yang terluka, dan kami berhasil menemukan sebuah bom rakitan. Saat ini bom rakitan itu sudah diamankan di Polres Poso," kata Boy.
Dia juga menjelaskan, tempat terjadinya aksi baku tembak, diduga salah satu lahan pelatihan teroris. "Kemungkinan ini pelakunya termasuk dalam jaringan Mujahidin Indonesia Timur yang dipimpin oleh Santoso," kata Boy.