Jakarta, CNN Indonesia -- Perselisihan antara organisasi kemasyarakatan Front Pembela Islam (FPI) dengan Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, atau yang akrab disapa Ahok, kian menajam bersamaan dengan rencana pelantikan Ahok sebagai orang nomor satu di DKI Jakarta.
Penggalangan massa oleh FPI pun dilakukan untuk menjegal langkah Ahok ke kursi Gubernur. Benturan pendapat antara Ahok dengan FPI itu dianggap anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) DKI Jakarta, Fahira Idris, dapat diselesaikan. Salah satunya dengan cara membuat Ahok berjanji memperbaiki apa yang selama ini dianggap FPI sebagai dosa-dosanya.
“Beberapa waktu yang lalu itu dikeluarkan tentang dosa-dosa ahok oleh FPI. Saya rasa, dari sana bisa dibuat pakta kesepakatan sebelum Ahok menjabat sebagai Gubernur, dia bisa memperbaiki apa yang dianggap salah, dan membuat janji tidak akan melakukan apa yang selama ini ditakutkan oleh mereka (FPI),” ujar Fahira, saat dihubungi CNN Indonesia, Senin (10/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Putri mantan Menteri Perindustrian Fahmi Idris ini menjelaskan beberapa kebijakan yang dianggap sebagai ‘dosa’ Ahok oleh FPI. Di antaranya adalah keputusah Ahok yang melakukan penggusuran dua masjid di Taman Ismail Marzuki dan Jatinegara, pengurangan bantuan pembangunan masjid, dan juga pelarangan penjualan hewan kurban di tempat umum.
Fahira mengatakan, FPI tidak seharusnya berandai-andai Ahok akan melakukan hal-hal buruk di Jakarta. Dia menyarankan FPI untuk mengawasi kebijakan yang kelak dilakukan oleh Ahok di kursi pemerintahan DKI Jakarta.
“Kita tidak bisa beranda-andai akan ada sesuatu yang buruk, karena dia belum jadi Gubernur. Kita bisa mengawasi, mengkritisi, dan perhatikan hal-hal seperti itu untuk segera diblow-up kalau sudah ditemukan keanehan, pasti akan selesai langsung,” katanya.
Meski menyarankan Ahok untuk berkompromi dengan FPI, namun Fahira mengakui Ahok sebagai sosok yang fenomenal. Dia menilai Ahok sebagai pemimpin dengan kinerja yang baik.
Hanya saja, cara berkomunikasi Ahok, disebut Fahira, sebagai sikap yang perlu diperbaiki jika dirinya menjadi Gubernur. “Seharusnya, Ahok tidak mengeluarkan kata-kata yang provokatif lagi,” ujarnya.