Jakarta, CNN Indonesia -- Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) direncanakan dilantik jadi Gubernur DKI Jakarta pada Selasa (18/11). Jika rencana pelantikan tersebut terealisasi, kepolisian menyiapkan sekitar 15 ribu personel untuk mengamankan proses pelantikan Ahok.
"Kurang lebih dua pertiga kekuatan untuk kegiatan pengamanan, sekitar 15 ribu petugas akan menyebar di sejumlah titik," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divis Hubungan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar kepada CNN Indonesia, Ahad (16/11).
Boy menjelaskan, konsentrasi personel akan dipusatkan di sekitar Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta yang menjadi lokasi pelantikan. Personel yang disiagakan datang dari Polsek, Polres, dan Polda Metro Jaya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Boy, polisi juga telah mengantisipasi kemungkinan jika pelantikan Ahok diwarnai aksi unjuk rasa dari sejumlah pihak yang menolak Ahok menjadi Gubernur Jakarta. Polisi yang bertugas di lapangan telah dibekali petunjuk untuk menangani segala kemungkinan yang terjadi di lapangan. "Yang jelas untuk mewujudkan rasa aman bagi masyarakat," ujarnya.
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi sebelumnya telah mengirim pengajuan usul pelantikan Ahok ke Kementerian Dalam Negeri. Sidang Paripurna Istimewa penetapan Ahok sebagai Gubernur Jakarta juga telah dilangsungkan, Jumat lalu (14/11). Paripurna tersebut resmi menetapkan Ahok sebagai Gubernur.
Namun, Prasetyo belum bisa memberi kepastian apakah pelantikan Ahok tetap dapat dilaksanakan pada Selasa mendatang (18/11) atau tidak.
Pelantikan Ahok disambut pro kontra di kalangan masyarakat Jakarta. Sejumlah organisasi massa, terutama Front Pembela Islam (FPI) menolak Ahok sebagai Gubernur. FPI menyatakan, semua orang boleh menjadi Gubernur Jakarta asal beragama Islam.