BANJIR JAKARTA

Banjir Ancam Jakarta Dua Bulan Lagi

CNN Indonesia
Selasa, 18 Nov 2014 14:49 WIB
BMKG memperkirakan DKI Jakarta akan kembali dilanda banjir pada akhir bulan Januari tahun depan akibat tingginya curah hujan.
Ilustrasi Banjir. Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan banjir mengancam Jakarta pada akhir bulan Januari tahun 2015. (AntaraFoto/Iggoy el Fitra)
Jakarta, CNN Indonesia -- Banjir diperkirakan akan kembali melanda DKI Jakarta pada bulan Januari tahun depan. Salah satu penyebabnya yakni tingginya curah hujan.

Data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan potensi banjir tersebut diperkirakan akan terjadi pada minggu ketiga bulan Januari.

"Hujan yang membahayakan DKI Jakarta terjadi rentang tanggal 21 Januari sampai awal Februari," kata Deputi Meteorologi BMKG Yunus Subagyo ketika ditemui di kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Senin (18/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, ia menambahkan perkiraan tersebut dapat meleset lantaran cuaca, iklim, dan curah hujan yang dinamis.

"Mesti diperbarui sesuai kondisi. Nanti awal Januari juga akan ada pembaruan," ujar Yunus.

Sementara itu, pihak Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan banjir akan mengancam sebanyak 37 kecamatan dan 125 kelurahan di Jakarta.

"Penduduk yang terancam terkena dampak banjir sebanyak 276.999 jiwa," kata Deputi Penangan Darurat BNPB Tri Budiarto di kantornya, Jakarta, Selasa (18/11).

Sementara itu, penduduk dengan risiko tinggi terkena banjir yakni sebanyak 24.130 jiwa atau 25 persen dari total pengungsi sebanyak 122.417 jiwa.

Untuk itu, BNPB menyiapkan skenario tentatif dengan memberikan status darurat banjir sejak minggu ketiga Bulan Desember sampai minggu keempat.

"Untuk pos pintu air Katulampa dan Depok dari Sungai Ciliwung sudah siaga I (tinggi muka air laut 200-250 cm). Sementara, pos pantau ketinggian air hulu sungai Angke, Pesanggarahan, Krukut, Cipinang, dan Sunter Hulu statusnya siaga II (tinggi muka air 150-200 cm)," kata Tri.

Untuk menanggulangi bencana tersebut, pemerintah pusat bekerja sama dengan pemda DKI Jakarta akan menyiapkan beberapa tindakan antisipatif.  "Kami akan membangun tanggul penanganan rob di Kamal Muara, Muara baru, dan lainnya. Juga membangun sumur resapan," kata Tri.

Selain itu, pihaknya juga akan merelokasi penduduk di bantaran Kali Ciliwung dan melakukan normalisasi Kali Pesanggarahan.  "Kami juga akan membangun sodetan Kali Ciliwung," ujar Tri.  

Berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, anggaran yang dihabiskan oleh pemerintah untuk beragam tindakan penanggulangan banjir yakni sebanyak Rp 12 miliar.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER