BANJIR JAKARTA

Kerugian Banjir Jakarta Sudah Capai Rp 5 Triliun

CNN Indonesia
Jumat, 21 Nov 2014 11:07 WIB
Pihak BNPB mencatat total kerugian akibat banjir per Oktober 2014 di wilayah DKI Jakarta mencapai Rp 5 triliun, atau 30 persen total kerugian banjir nasional
Warga menerobos banjir yang menerjang kawasan Bukit Duri,Jakarta, Kamis (20/11). (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan total kerugian akibat bencana banjir di wilayah DKI Jakarta per Oktober 2014 mencapai Rp 5 triliun. Angka tersebut mencapai 30 persen dari total kerugian nasional akibat bencana banjir.

Hal itu disampaikan oleh Sutopo Purwo Nugroho selaku Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB saat dihubungi CNN Indonesia, Jumat (21/11). Sutopo juga mengatakan upaya penanganan bencana banjir di DKI Jakarta pada tahun ini difokuskan pada normalisasi waduk dan kali serta optimalisasi pompa air.

"Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta bersama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah menyusun rencana kontinjensi menghadapi banjir di Jakarta," kata Sutopo kepada CNN Indonesia, Jumat (21/11)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain normalisasi kali dan waduk, upaya penanganan bencana banjir di DKI Jakarta, katanya, juga difokuskan pada persiapan sumber daya manusia seperti camat dan lurah yang memiliki daerah rawan banjir agar mampu mengelola posko darurat bencana.

"Camat dan lurah dilatih melalui kegiatan peningkatan kapasitas camat dan lurah dalam komando tanggap darurat," kata dia menjelaskan. Pihak BPBD, katanya, juga memberikan pengetahuan kaji cepat bencana pada 125 titik rawan banjir melalui pelatihan tim reaksi cepat, kaji cepat dan tepat bencana.

Meski demikian, dia mengatakan upaya penanganan persoalan banjir seringkali terkendala persoalan politis dan kebijakan tata ruang di masing-masing daerah.

"Khususnya DKI Jakarta urusannya sangat kompleks," kata dia menjelaskan.

Sutopo mengatakan tidak mudah menuntaskan banjir Jakarta. Hal itu terutama terkait dengan tata ruang, jumlah penduduk, kemiskinan, kesadaran yang rendah serta amblasnya muka tanah.

Pada Rabu (19/11) malam, hujan dengan intensitas tinggi dan cukup lama menyebabkan aliran air meluap dari Cikeas, Cilengsi dan Bekasi. Hujan tersebut mengakibatkan banjir di beberapa wilayah Jakarta seperti diantaranya Kampung Pulo dan Bidara Cina di Jakarta Timur.  Menurut data BNPB, sebanyak 1.086 jiwa mengungsi dan 16.423 warga DKI Jakarta terkena dampak banjir.


Sementara itu, pihak Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menegaskan upaya normalisasi aliran air seperti sungai tidak terlalu efektif untuk mengatasi persoalan banjir di Jakarta.

"Normalisasi tersebut hanya berfungsi mempercepat aliran air saja," kata Kepala Departemen Advokasi Walhi Mukri Friatna saat dihubungi CNN Indonesia.

Dia mengatakan untuk mengatasi banjir upaya yang penting dilakukan pemerintah adalah penambahan ruang terbuka hijau (RTH) yang selam ini masih minim.

"Dari luas 5.600 ha wilayah Jakarta, daerah resapan air RTH hanya 9 persen," kata dia menjelaskan.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER