BANJIR JAKARTA

Atasi Banjir, Ahok Akan Bongkar Jembatan

CNN Indonesia
Jumat, 21 Nov 2014 14:28 WIB
"Saya bilang ke PU jembatan yang lama itu harus dibongkar. Kalau kamu enggak bongkar, dari Bogor datang sampah segitu banyak kan nyangkut," kata Ahok.
Pengendara berusaha mengeringkan motornya, setelah menerobos banjir setinggi lutut orang dewasa di sebagian Jalan Abdulah Syafei, Kampung Melayu, Jakarta, Kamis 20 November 2014.CNN Indonesia/Adhi Wicaksono.
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mendesak Dinas Pekerjaan Umum untuk membongkar jembatan di kawasan Kelurahan Rawajati, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, untuk mengatasi banjir.

Wilayah Rawajati selama ini kerap mengalami banjir kiriman dari Bogor, Jawa Barat. Bahkan seringkali banjir datang bersama sampah-sampah yang akhirnya menumpuk di bawah Jembatan Rawajati.

"Saya bilang ke PU jembatan yang lama itu harus dibongkar. Kalau kamu enggak bongkar, dari Bogor datang sampah segitu banyak kan nyangkut," kata Ahok saat ditemui wartawan di sebuah acara di Jakarta, Jumat (21/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ahok mengatakan, banyak jembatan di Jakarta yang seharusnya dibongkar karena posisinya terlalu pendek.

Menanggapi masalah kemacetan parah yang akan terjadi jika jembatan dibongkar, menurut Ahok hal itu sudah menjadi konsekuensi. "Biarin macet deh. Yang dimarahin kan saya. Paling saya gak laku 2017,” ujar Ahok yang sebelumnya menjadi wakil gubernur DKI.

“Saya tidak mau gara-gara saya ngarep terpilih lagi 2017 saya tidak izinkan bongkar jembatan-jembatan utama yang sudah jelas terlalu pendek," kata Ahok melanjutkan.

Terkait adanya pihak swasta yang keberatan dengan hal ini, Ahok tak mengambil masalah. "Jembatan itu punya kita, nggak ada alasan," kata Ahok menegaskan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta bersama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah menyusun rencana kontinjensi menghadapi banjir di Jakarta.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, selain normalisasi kali dan waduk, upaya penanganan bencana banjir di DKI Jakarta, juga difokuskan pada persiapan sumber daya manusia seperti camat dan lurah yang memiliki daerah rawan banjir.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER